Stop Penyebaran TBC, Puskesmas Cipaku Ciamis Jalani Program “Si Lacak Galuh TB”

Kepala UPTD Puskesmas Cipaku, Dikdik Ahmad

INDODAILY.CO, CIAMIS – Bukan rahasia umum lagi, kalau penyakit menular Tuberkulosis atau TB Paru yang paling dikenal dengan nama TBC merupakan bakteri ganas bagi masyarakat yang tidak menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

TBC merupakan penyakit menular langsung yang pada umumnya menyerang Paru-paru (80%). Dapat juga menyerang organ tubuh lain seperti Tulang, Kelenjar dan Kulit.

Salah satu Puskesmas yang fokus menjalankan program penanggulan penyakit menular tuberkulosis yaitu Puskesmas Cipaku Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Kepala UPTD Puskesmas Cipaku, Dikdik Ahmad sudah mengikuti pelatihan khusus penanggulangan TB pada tahun 1991. Untuk itu, Dia menjalankan programnya tersebut gencar dan membentuk beberapa kader TB.

Kader khusus TB Puskesmas Cipaku yang sudah lulus mengikuti pelatihan ada 4 orang. Dan ke empat orang kader itu memegang 8 Desa yang ada di Wilayah Kecamatan Cipaku.

Bacaan Lainnya

Diungkapkan Dikdik, tugas kader yang telah lulus pelatihan penanggulangan TB yaitu mencari suspek TB (Seseorang tersangka pasien TB), pengawasan obat dan penyuluhan TB di sekitar.

Pada tahun 2021 kasus pengobatan TB di Puskesmas Cipaku mencapai suspek 283 orang dengan rincian positif 18, tingkat kesembuhan 10 dan sisa pengobatan 8 orang.

Selain itu, ada juga program penanggulangan tuberkulosis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis yang diluncurkan pada tahun 2021.

“Nama programnya adalah ‘Si Lacak Galuh TB’, untuk itu di tahun 2022 sekarang mulai dijalankan sosialisasi program itu kepada masyarakat,” ucap Dikdik kepada Indodaily.co Kamis (26/5/2022).

Program Si Lacak Galuh TB bekerjasama antara Puskesmas dengan Desa-desa, selain dari 4 kader yang sudah terlatih dibantu langsung oleh pembina desa khusus TB, dengan tugas antar jemput pasien.

“Misalkan pasien kehabisan obat, maka akan pembina desa khusus TB akan mengambilkan ke puskesmas kemudian diantarkan langsung ke rumah si pasien. Kemudian kalau pasien akan kontrol maka akan di antar jemput,” jelasnya.

Dikatakan Dikdik, memang tidak semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Ciamis menjalankan program ‘Si Lacak Galuh TB’, namun bukan berarti tidak respon, akan tetapi ketika pelaksanaan di lapangan ada beberapa kendala di lintas sektor atau di internal puskesmasnya itu sendiri.

“Saya akan terus mendorong para kader supaya terus menerus aktif menanggulangi tuberkulosis di wilayah Kecamatan Cipaku, kita terus melakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya gaya hidup bersih demi memutus rantai penularan TBC,” bebernya.

“Semua orang bisa terkena TBC, tidak memandang umur, kekayaan, pekerjaan atau suku bangsa. Namun TB merupakan penyakit menular yang dapat disembuhkan, pasien jangan malu dan takut, asal rutin minum obat dan jalani pola hidup bersih dan sehat,” tukasnya.

Pos terkait