INDODAILY.CO, PALEMBANG | Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang melakukan unjuk rasa di depan DPRD Provinsi Sumsel, Senin (5/9) menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Presiden Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Yoga Prasetyo mengatakan, bahwa mereka sangat menyayangkan kebijakan kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintah.
Hal tersebut menurutnya tidak sesuai dengan janji pemerintah yang berjanji tidak akan menaikan BBM Kembali.
“Tanggal 3 September 2022 pemerintah secara resmi menaikan BBM yang tidak diharapkan oleh kita bersama masyarakat khususnya masyarakat kecil,” ujarnya.
Ia berharap agar pemerintah kembali memikirkan kenaikan BBM tersebut.
“Harapan kami agar pemerintah berfikir kembali, agar kami khususnya masyarakat kecil tidak merasa dibebani dengan kebijakan ini,” jelasnya.
Terdapat lima poin tuntutan yang disampaikan dalam demo yang digelar pihaknya di depan gerbang DPRD provinsi Sumatera selatan.
“Ada lima poin tuntutan kita mengenai penolakan kenaikan harga BBM, mengecam inkonsistensi pemerintah dalam menyikapi kebijakan terhadap subsidi BBM, meminta pemerintah mengevaluasi BPH Migas, menindak tegas penyelewengan penyaluran BBM, menuntut transparansi penyaluran BBM subsidi,” tutur Yoga.
Lanjut dia mengatakan, bahwa ini merupakan gambaran bahwa pihaknya menolak kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM yang dinilai akan berdampak panjang terhadap ekonomi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V Mgs Syaiful Fadli mengatakan, bahwa pihaknya menerima aspirasi mahasiswa mengenai penolakan kenaikan harga BBM.
“Kita menerima kawan-kawan mahasiswa di tengah guyuran hujan, dengan menampung aspirasi tersebut dan akan kita teruskan tuntutan tersebut ke pusat,” pungkas dia. (MRF)