INDODAILY.CO, PALEMBANG — Temu Nasional (Temunas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara telah diselenggarakan di Asrama Haji, Kota Palembang pada kamis (1/8/2024).
Namun pelaksanaan Temunas BEM Nusantara menuai beberapa kontroversi, salah satunya disampaikan oleh Bagas dan Giri Syahputra selaku Presiden Mahasiswa UIN Walisongo Semarang dan Presma Universitas Boyolali.
Bagas menyampaikan bahwa Temu Nasional yang dilakukan hanya sekadar formalitas untuk memilih Koordinator Pusat, seharusnya forum nasional adalah forum adu ide gagasan dan dialektika dari pada perwakilan BEM seluruh indonesia.
“BEM Nusantara adalah salah satu aliansi BEM seluruh indonesia yang cukup besar, amat disayangkan kalau forumnya berjalan tidak sesuai mekanisme, kami jauh jauh kesini dari semarang ingin melihat forum dan Diskusi Nasioanal, Bukan Forum Kilat.” ucapnya.
Giri juga menilai bahwa forum yang dijalankan tidak sesuai dengan Rule dan konstitusi yang ada.
“Temunas kali ini sangat cacat sekali, mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya, ini jauh dari nilai nilai Idealisme yang selalu digaungkan di lingkungan Aktivis mahasiswa, kita disini forum di mulai saya kira bakal ada adu gagasan dari peserta yang hadir, eh tiba – tiba pemilihan ketua/korpus,” tegasnya.
Selain itu, Bagas dan Giri juga mendesak agar pengurus pusat BEM Nusantara menyelenggarakan ulang Temunas yang sesuai dengan konstitusi.
“Kami mendesak agar Temunasional BEM Nusantara Ini dilakukan ulang sesuai dengan konstitusi dan nilai nilai idealisme Aktivis, jika tidak dilakukan, maka kami tidak akan mengakui dan dengan tegas menolak hasil Temunas Palembang,” tutupnya.