INDODAILY.CO, CIAMIS – Setiap kota dan kabupaten di Indonesia tentu memiliki Universitas dan Sekolah Tinggi yang bisa digunakan untuk menuntut ilmu dengan kualitas yang baik.
Namun, ada beberapa kota yang dianggap unggul dalam pendidikan karena memiliki banyak sekali instansi pendidikan dan juga menjadi salah satu kota tujuan bagi para pencari ilmu.
Salah satunya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi barometer pendidikan atau dengan julukan sebagai Kota Pelajar.
Lantas, bagaimana dengan Kabupaten Ciamis? Apakah Kabupaten Ciamis bisa menjadi salah satu Kota Pendidikan di Indonesia?
Apa yang menjadi barometernya jika Ciamis ingin menjadi Kota Pendidikan? Atau langkah apa yang harus diambil Pemerintah Kabupaten untuk menjadikan Ciamis sebagai Kota Pendidikan?
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Ciamis, Dr. Asep Saeful Rahmat menyampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Indodaily. Ia mengatakan untuk menjadikan Ciamis jadi Kota Pelajar salah satunya harus menciptakan budaya belajar.
“Kita bisa lihat di Yogyakarta, di sudut-sudut kota disediakan tempat untuk belajar. Bahkan selain perpustakaan, tempat untuk makan atau cafe bisa dimanfaatkan siswa untuk belajar,” ucap Asep Saeful Senin (20/3/2023).
Dikatakan Dia, kalau bisa menciptakan tempat makan, cafe atau tempat hiburan yang tenang, maka anak-anak akan nyaman untuk belajar. Apalagi si tempat-tempat cafe biasanya tersedia jaringan internet atau wifi.
“Budaya baca di kita masih rendah, jadi harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu, di sekolah-sekolah dibudayakan adanya pojok baca,” katanya.
Dia menuturkan, Kabupaten Ciamis tidak akan jadi Kota Pendidikan, kalau semua tidak mendukung. Tetapi, kalau semua sudah mendukung, belajar dan mensosialisasikan maka keinginan menjadi sebuah Kota Pendidikan akan terwujud.
“Untuk meningkatkan literasi, membaca, akan sejalan dengan misi Kabupaten Ciamis yang ingin menjadi cyber city. Ketika itu terwujud, informasi-informasi melalui media maya akan lebih mudah,” ungkapnya.
Pendidikan itu, kata Dia, bukan hanya sekadar literasi. Tetapi juga dengan membangun karakter anak. Kegiatan keagamaan, olahraga terus dipupuk. Sehingga, nanti akan berbudaya dan mengakar pada setiap diri mereka.
“Di kita itu belum ada sasana-sasana, semoga suatu saat nanti ada yang membuka sasana. Seperti tenis meja sasana, bulu tangkis, tinju dan lain-lain. Sehingga bakat anak-anak kita itu tersalurkan. Dan nanti terciptalah daerah kita sebagai Kota Pendidikan,” tukasnya. (Kayan Manggala)