INDODAILY.CO, OKI – Dunia Pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kembali menjadi sorotan, sebelumnya tim Kodim yang dipimpin Kasdim 0402 OKI meninjau SD Negeri 1 Suka Mulya, berlokasi di Dusun Seburung, Desa Ulak Tembaga, Kecamatan Jejawi tampak ada ruangan mengalami kerusakan berat.
Kini, lain halnya Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Pancawarna, Kecamatan Pedamaran Timur. Seperti informasi yang himpun tampak para peserta didik masih melaksanakan kegiatan belajar dengan kondisi ruangan yang cukup memprihatikan, Rabu, (12/04/2023).
Diketahui pada tahun 2023 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI melalui Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 28 miliar lebih.
Salah seorang guru yang mengajar di SDN 2 Pancawarna yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, jumlah peserta Didik di SD Negeri 2 Pancawarna sebanyak 137 Siswa, ia menuturkan, sebelumnya 10 tahun yang lalu masyarakat melalui swadaya membangun lokal sendiri untuk kepentingan belajar.
“SDN 2 Pancawarna ada 137 siswa, dari awal lokalnya kurang satu. Sekitar 10 tahun yang lalu swadaya masyarakat membuat ruangan itu. Saya sudah sering bikin proposol akan tetapi sampai saat ini belum ada hasilnya,” katanya.
Kepala SD Negeri 2 Pancawarna, Siti Halimah Nur Aziah menjelaskan, bahwa sekolahnya mencukupi lokal tempat belajar akan tetapi ada satu lokal ruangan kantor yang belum ada, sehingga pihaknya memakai satu ruang kelas untuk dijadikan kantor.
“Kami sudah mengusulkan kantor tetapi belum dapat, sebenarnya kelas kami ini cukup dikarenakan kami belum mempunyai kantor, jadi satu ruangan kelas kami pakai untuk kantor,” jelasnya.
Siti Halimah menambahkan, pihaknya memungkinkan tahun depan akan mendapatkan bantuan lokal pembagunan kantor dan sudah diusulkan, terkait pemberitaan yang beredar ia menilai tidak benar.
“Kemungkinan tahun depan kami dapat kantor sudah diusulkan, jadi bukan butuh rehab. Pemberitaan itu tidak benar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, Muhammad Refly menuturkan, sebelumnya pihaknya mengucapkan terima kasih adanya informasi terkait kondisi salah satu sekolah yang dinilai cukup memperihatinkan keadaanya.
“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas informasinya sehingga kami tahu kondisi sekolah SD Pancawarna, mudah mudahan sebagai kewajiban kami akan mengambil sebuah langkah. Paling tidak ada dua upaya jika melalui APBD kami usulkan melalui Musrenbang. Kami juga akan upayakan melalui Dana Alokasi Khusus mengusulkan perehaban dari bangunan sekolah SD Pancawarna itu,” tutur Refly kepada Indodaily.co.
Refly menjelaskan, untuk kesadaran bersama dalam dunia pendidikan bukan hanya pada pemerintah melainkan seluruh stakeholder agar satu prinsip pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
“Paling cepat kami lakukan dari Dinas Pendidikan, kami juga menginginkan bahwasanya dalam satu prinsip pendidikan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab seluruh stakeholder masyarakat termasuk juga perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah itu. Pastinya selaku pemangku kepentingan itu kami Dinas Pendidikan yang berada di garda terdepan untuk itu. Kami juga butuh support kepada rekan-rekan wartawan untuk kita mengambil langkah itu,” jelas Refly.
Refly menambhakan, terkait SD Negeri 2 Pancawarna, pihaknya berkeyakinan tahun ini dapat mengentaskan permasalahan tersebut.
“Insya Allah dalam tahun ini saya kawal langsung perihal ini, meskipun saya tercatat baru dua bulan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, saya akan kawal langsung, saya akan koordinasi dengan Bappeda jika melalui APBD, yang paling pokok akan kita kawal juga melalui Dapodik untuk pengajuan kita melalui DAK dana pemerintah pusat. Mudah-mudahan tahun depan dapat terealisasi, kita kawal bersama-sama,” tandasnya.
Disisi Lain, Ketua Puskaptis Kabupaten OKI, Harry Putra mengatakan bantuan DAK yang mencapai pulihan miliar kepada Pemkab OKI untuk dunia pendidikan mampu mengatasi beberapa permasalahan terutama pada gedung sekolah yang mengalami kerusakan.
“Dengan dana itu permasalahan gedung sekolah yang rusak harusnya bisa diatasi. Khususnya SDN 2 Panca Warna yang viral di media sosial. Dinas Pendidikan Kabupaten OKI cenderung mengutamakan sekolah yang kondisinya tidak terlalu parah. Sekolah yang rusak tidak terlalu parah sering mendapatkan DAK. Apalagi yang dalam kota, nah kalau yang tidak terlalu parah maka dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Sementara yang memang rusak berat dananya besar,”
“Besarnya DAK yang diterima Dinas Pendidikan setiap tahunnya ternyata belum juga menyentuh perbaikan sejumlah sekolah di pelosok. Seperti SDN 2 Panca Warna dan SDN 1 Suka Mulya sampai saat ini kedua sekolah tersebut belum tersentuh perbaikan,” pungkasnya.