INDODAILY.CO, TANJUNG RAJA — Badarudin, A.Md.IP., S.H., M.H., sosok pemimpin yang tak asing lagi di dunia pemasyarakatan, kini menjabat sebagai Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Pria yang sebelumnya mengemban tugas sebagai Kalapas Kelas IIA Pangkal Pinang, Bangka Belitung, ini dikenal atas kerja kerasnya dalam memajukan lembaga yang ia pimpin. Di setiap tempatnya bertugas, Badarudin membawa perubahan nyata, khususnya dalam aspek pengelolaan anggaran, transparansi, dan akuntabilitas.
Pada Agustus 2024, Badarudin resmi menjabat sebagai Kalapas Tanjung Raja, menggantikan Batara Hutasoit. Dengan rendah hati, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Batara yang telah meletakkan fondasi kuat bagi kemajuan Lapas Tanjung Raja. “Pak Batara sudah melakukan banyak hal baik di sini. Saya merasa terhormat bisa melanjutkan program-program yang telah beliau jalankan dan akan berusaha membawa Lapas ini ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Badarudin saat serah terima jabatan.
Kerja keras dan dedikasi Badarudin sebagai Kalapas tidak berhenti pada sekadar melanjutkan program, namun juga membawa inovasi dan integritas dalam tata kelola lembaga. Pada September 2024, ia menegaskan komitmennya untuk mempertahankan standar pengelolaan yang baik di Lapas Tanjung Raja, terutama dalam aspek transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). Ia memahami betul bahwa kepercayaan publik terhadap institusi pemasyarakatan tidak hanya dinilai dari keamanan dan pembinaan warga binaan, tetapi juga dari cara lembaga tersebut dikelola dengan baik.
Badarudin, yang kini dikenal dalam lingkup pemerintahan, sebelumnya juga pernah bertugas sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Nabire.
Pengalaman ini menambah wawasannya dalam bidang hukum dan pelayanan publik, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif di masa jabatannya saat ini.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga standar yang tinggi dalam pengelolaan BMN. Transparansi dan akuntabilitas bukan hanya kewajiban, tetapi juga kunci utama agar kepercayaan masyarakat terhadap Lapas Tanjung Raja terus terjaga,” ujar Badarudin dengan tegas dalam salah satu pernyataannya.
Ia selalu menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan anggaran dan aset bukan hanya tentang angka, melainkan juga tentang dampak yang dirasakan oleh warga binaan dan masyarakat sekitar.
Di bawah kepemimpinannya, Lapas Tanjung Raja meraih penghargaan bergengsi atas pengelolaan anggaran yang baik. Pada Agustus 2024, Badarudin menyampaikan rasa bangganya atas penghargaan tersebut, yang menurutnya adalah bukti nyata bahwa seluruh tim di Lapas bekerja dengan penuh dedikasi dan integritas.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras semua pihak di Lapas Tanjung Raja. Ini membuktikan bahwa kita mampu menjalankan tugas kita dengan baik, terutama dalam mengelola anggaran yang ada,” kata Badarudin dengan rasa syukur.
Tidak hanya berfokus pada manajemen anggaran, Badarudin juga dikenal sebagai pemimpin yang menanamkan nilai-nilai integritas, kolaborasi, dan sinergi. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mengingatkan pesan Menteri Hukum dan HAM, Dr. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H., tentang pentingnya kolaborasi antar berbagai elemen dalam lembaga pemasyarakatan. Menurut Badarudin, tanpa kolaborasi dan sinergi yang kuat antara staf, warga binaan, dan masyarakat sekitar, mustahil bagi Lapas untuk berfungsi secara efektif.
“Kolaborasi, sinergi, dan integritas adalah tiga pilar penting dalam pemasyarakatan. Kita tidak bisa bekerja sendiri, setiap bagian harus saling mendukung. Dengan integritas, kita menjaga kepercayaan. Dengan sinergi, kita menciptakan perubahan positif bersama,” tegasnya dalam salah satu arahannya kepada staf di Lapas Tanjung Raja. Pesan ini menjadi pedoman utama bagi Badarudin dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
Salah satu pencapaian besar lainnya adalah ketika Lapas Tanjung Raja di bawah kepemimpinan Badarudin meraih penilaian sempurna dalam Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
pada triwulan terakhir. IKPA adalah alat ukur penting yang digunakan pemerintah untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pelaksanaan anggaran. Penilaian sempurna ini mencerminkan tata kelola yang optimal dan transparan, sebuah capaian yang membuat Badarudin dan seluruh timnya bangga.
“Pencapaian ini adalah bukti bahwa kita bekerja dengan penuh tanggung jawab. Namun, ini bukan akhir, melainkan awal dari komitmen kita untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaan di Lapas Tanjung Raja,” ujar Badarudin, yang selalu memandang setiap penghargaan sebagai dorongan untuk terus maju.
Dengan integritas, kerja keras, dan kepemimpinan yang kuat, Badarudin berhasil membawa Lapas Tanjung Raja menjadi salah satu lembaga pemasyarakatan yang diakui atas prestasi dan tata kelolanya yang baik. Di bawah kepemimpinannya, Lapas Tanjung Raja tidak hanya menjadi tempat pembinaan bagi warga binaan, tetapi juga menjadi lembaga yang transparan, akuntabel, dan memiliki komitmen kuat terhadap kesejahteraan masyarakat.
Badarudin adalah contoh nyata dari sosok pemimpin yang berdedikasi, bekerja keras, dan memiliki visi jelas dalam memajukan lembaga yang ia pimpin. Dengan pencapaian yang telah diraih, ia terus melangkah ke depan, membawa harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi sistem pemasyarakatan di Indonesia.