INDODAILY.CO, MUARA BELITI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti resmi menutup kegiatan Pelatihan Kemandirian Bersertifikat Bidang Pertukangan pada Sabtu, 26 Juli 2025. Acara penutupan berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme dari para peserta pelatihan, yang merupakan warga binaan lapas.
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Narkotika Muara Beliti dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lubuk Linggau. Tujuannya adalah untuk membekali warga binaan dengan keterampilan teknis dalam bidang pertukangan, sebagai bekal yang berguna bagi mereka setelah selesai menjalani masa pidana.
Acara penutupan dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Bapak Ronald Heru Praptama, A.Md.IP., S.H., M.H., serta Kepala BLK Kota Lubuk Linggau, Bapak Toto Harianto. Dalam sambutannya, Bapak Ronald menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelatihan ini, khususnya kepada BLK Kota Lubuk Linggau yang telah memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan program kemandirian ini.
“Kami sangat berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menjadi titik balik bagi para warga binaan untuk membangun masa depan yang lebih baik dan produktif di tengah masyarakat nanti,” ujar Kalapas Ronald Heru Praptama.
Sementara itu, Kepala BLK Toto Harianto menambahkan bahwa pihaknya siap terus bersinergi dengan Lapas Narkotika Muara Beliti dalam program-program pemberdayaan dan pelatihan lainnya. Menurutnya, pelatihan seperti ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi warga binaan.
Kegiatan pelatihan pertukangan ini telah berlangsung selama 1 minggu, mencakup teori dan praktik langsung, dan ditutup dengan penyerahan sertifikat kompetensi kepada para peserta yang telah lulus. Sertifikat tersebut diharapkan dapat menjadi modal penting saat mereka kembali ke masyarakat.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, Lapas Narkotika Muara Beliti terus menegaskan komitmennya dalam menciptakan program pembinaan yang humanis, berorientasi pada masa depan, dan berdampak positif bagi para warga binaan.
