Ghompok Gambarkan Perjuangkan Nilai Adat Tunggu Tuban lewat Buku dan Film, Catat Tanggal Tayangnya !!

PALEMBANG, INDODAILY.CO – Desiminasi karya “Tunggu Tubang Tak Akan Tumbang: Kedaulatan Pangan Berkelanjutan” akan segera disajikan kepada publik.

Kegiatan tersebut merupakan muara dari proses panjang yang dilakukan oleh Ghompok Kolektif, sebuah komunitas yang bergerak di bidang pendidikan visual storytelling di Kota Palembang.l Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam program itu, Ghompok mennghasilkan dua karya, yakni film dokumenter berjudul ‘Mother Earth’ yang terbagi dalam tiga seri, serta satu buah buku foto berjudul ‘Badah Puyang’.

Muhammad Tohir, koordinator program sekaligus sutradara ‘Mother Earth’ mengatakan, film dokumenter tersebut bercerita tentang perjuangan sebuah keluarga Tunggu Tubang, yang ingin mengembalikan serta melanjutkan nilai-nilai yang ada pada sistem adat masyarakat Semende Darat, di Kabupaten Muara Enim Sumsel.

Tunggu Tubang adalah bagian penting dalam sistem adat yang berlaku di masyarakat Semende. Sistem tersebut memberikan kuasa kepada perempuan untuk mengelola alat produksi (pusaka keluarga) berupa sawah, rumah, kebun, dan tebat (danau buatan).

Bacaan Lainnya

“Bagi seorang Tunggu Tubang, ini merupakan amanah Puyang (leluhur) yang harus dijaga, dan diturunkan ke generasi selanjutnya. Amanah ini juga ditujukan untuk kedaulatan pangan masyarakat Semende. Karena didalamnya terdapat larangan untuk menjual rumah, sawah, kebun, dan tebat,” katanya, Jumat (12/9/2025).

Proses penggarapan dua karya tersebut memakan waktu lebih dari enam bulan. Terhitung sejak awal tahun 2025. Semuanya dimulai dari proses riset pustaka dan turun ke lapangan, pengambilan gambar atau footage, hingga proses editing dan kurasi foto dan video.

“Ada banyak pengetahuan luar biasa yang tersimpan dalam sistem adat Tunggu Tubang. Walaupun tidak semua bisa kami masukkan dalam film dan buku, kami berharap karya ini bisa menjadi pemantik atau pemicu, proses pendalaman pengetahuan Tunggu Tubang di masa depan,” kata Tohir.

Semua pengalaman dan pengetahuan yang ditemukan oleh Ghompok Kolektif tersebut, akan didesiminasikan secara perdana di Kota Palembang. Tepatnya pada Senin, 15 September 2025.

Bertempat di Kampus B Univeristas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Bioskop Mini, Gedung Perpustakaan UPT Perpustakaan UIN RF, Jakabaring.

Pameran akan dibuka sejak pagi pukul 09:00 – 16:00 WIB. Sementara pemutaran film dan diskusi karya film dan buku akan dilaksanakan pada pukul 13:00 – 17:00 WIB. Kegiatan tersebut terbuka untuk umum.

Setelah kegiatan tersebut, Ghompok juga akan melakukan desiminasi karya di Desa Muara Tenang, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim pada penghujung September atau awal Oktober tahun 2025.

Teaser ‘Mother Earth’ sudah tayang beberapa waktu lalu, dan dapat disaksikan di akun Instagram Ghompok Kolektif dan Tunggu Tubang Project, serta youtube Ghompok Kolektif.

“Semoga karya yang kami sajikan dapat memberikan banyak inside kepada publik. Dan tentunya, kita semua berharap Tunggu Tubang tak akan pernah tumbang,” kata Muhammad Tohir.

Ahmad Rizki Prabu, salah satu inisiator Ghompok sekaligus fotografer dalam buku ‘Badah Puyang’ berujar, cerita Tunggu Tubang yang ada pada buku memiliki benang merah yang mirip dengan cerita pada film dokumenter.

“Buku dan film akan melengkapi cerita satu sama lain,” ungkapnya.

Puluhan foto yang dipilih, menurut Prabu, juga akan disajikan dalam warna hitam putih. Mereka percaya, gambar diam dengan pendekatan hitam putih dapat menonjolkan pesan, nilai, atau makna mendalam yang ada pada sistem adat Tunggu Tubang. (REL)

Pos terkait