INDODAILY.CO, PALEMBANG — Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang menyelenggarakan kegiatan Kampanye Kesehatan tentang Preeklampsia pada Ibu Hamil yang berlangsung di Aula Lapas, kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh 70 peserta dari warga binaan dan Pegawai Lapas, Minggu (12/10).
Kegiatan penyuluhan yang bertema “RESPOND 2025: Recognize Preeclampsia On The Journey of Motherhood”, menghadirkan dr. Muhammad Komarul Hakim, Sp.OG, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sebagai narasumber utama. Dalam penyampaiannya, dr. Komarul menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan tepat terhadap preeklamsia guna mencegah komplikasi serius pada ibu hamil dan janin.
Kegiatan ini digagas oleh Adriana Mahardika, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsri sekaligus Top 12 Finalist Ambassador of Public Health AMSA-Indonesia 2025/2026 sebagai ketua pelaksana kegiatan ini. Kehadirannya memberikan semangat baru bagi peserta untuk lebih memahami pentingnya kesehatan ibu hamil, terutama di lingkungan pemasyarakatan. Adria juga gencar melakukan kampanye edukasi mengenai bahaya preeklamsia bagi ibu hamil, ia juga aktif menyuarakan keilmuannya melalui siaran radio, salah satunya RRI Pro 2 Palembang yang mengudara hari ini pukul 16.00 WIB (12/10) dengan tema “Perceive Preeclampsia, Build a Better Historia”
Kegiatan ini mengajak seluruh peserta untuk lebih peka dan tanggap terhadap tanda-tanda bahaya preeklamsia sejak awal kehamilan. Setelah sesi penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif dan games edukatif seputar kesehatan kehamilan. Para peserta yang aktif bertanya juga mendapat hadiah menarik dari panitia.
Selain penyuluhan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan kelompok WUS (Wanita Usia Subur) oleh beberapa mahasiswa/i FK UNSRI. Sebagai penutup, peserta mendapatkan kesempatan belajar/ praktik mengukur tekanan darah secara mandiri yang dipandu langsung oleh tim perawat dari RS. AK Gani Palembang.
“Penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi warga binaan, khususnya terhadap ibu hamil dan WUS. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar warga binaan mendapat pengetahuan yang cukup untuk menjaga kesehatan reproduksinya,” ujar Desi Andriyani, Kepala Lapas Perempuan Palembang.
Salah satu warga binaan berinisial Y, yang turut serta dalam kegiatan ini, juga menyampaikan kesannya:
“Saya jadi lebih paham mengenai bahaya preeklamsia. Sebelumnya saya kurang tahu, sekarang saya jadi tahu pentingnya periksa tekanan darah dan tanda-tanda kehamilan berisiko. Terima kasih sudah peduli dengan kesehatan kami,” ujar Y
Dengan adanya kegiatan ini, Lapas Perempuan Palembang berharap dapat meningkatkan kesadaran kesehatan ibu hamil dan WUS di lingkungan lapas serta mendukung program pemerintah dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.