Abicandra Abiasa FISIP UIN Raden Fatah Palembang Hadiri Grand Final Bujang Gadis SMAN 12 Palembang 2025, Wujud Sinergi dan Dukungan terhadap Generasi Muda Berprestasi

Perwakilan Abicandra Abiasa FISIP UIN Raden Fatah Palembang berfoto bersama para finalis Bujang Gadis SMAN 12 Palembang 2025 usai acara Grand Final. Sinergi antara mahasiswa dan pelajar menjadi semangat dalam membangun generasi muda yang unggul, berbudaya, dan berintegritas.

INDODAILY.CO, PALEMBANG  — Semangat kolaboratif dan dukungan terhadap pengembangan karakter generasi muda kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Kali ini, perwakilan dari Abicandra Abiasa FISIP 2024, yaitu Raka, Rere, dan Gendis Iing, turut hadir dalam Grand Final Bujang Gadis SMAN 12 Palembang 2025, yang digelar dengan meriah di Lapangan SMAN 12 Palembang, Senin (26/5).

Acara ini mengusung tema “Cahya Kawala Satya Cakra Prerana”, yang secara filosofis berarti cahaya semangat pemuda yang menjadi roda penggerak kebaikan dan perubahan. Tema ini menggambarkan peran penting generasi muda sebagai agen perubahan, pemilik potensi, serta pewaris nilai budaya yang luhur.

Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga siang hari, disemarakkan oleh antusiasme para siswa, guru, alumni, serta tamu undangan dari berbagai institusi pendidikan dan organisasi kepemudaan. Acara puncak ini merupakan hasil dari rangkaian seleksi panjang yang bertujuan untuk memilih sosok Bujang dan Gadis SMAN 12 yang tidak hanya unggul dari segi penampilan, tetapi juga cakap dalam wawasan, komunikasi, dan kepemimpinan.

Kehadiran Abicandra Abiasa FISIP UIN Raden Fatah dalam kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen mahasiswa perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan potensi siswa di tingkat sekolah menengah. Kehadiran mereka tidak sekadar sebagai tamu, melainkan bagian dari upaya membangun jejaring antargenerasi dan antarlingkungan pendidikan.

Dalam kegiatan tersebut, para finalis menampilkan kemampuan mereka dalam sesi tanya jawab, peragaan busana, serta penampilan seni yang memukau. Tak hanya menonjolkan kecakapan pribadi, acara ini juga menjadi ajang menampilkan kekayaan budaya lokal, nilai-nilai sosial, dan sikap inklusif yang membangun.

Bacaan Lainnya

Gendis Iing, salah satu perwakilan Abicandra Abiasa, menyampaikan apresiasi terhadap acara ini.

“Ajang seperti Bujang Gadis ini bukan hanya tentang kompetisi kecantikan atau ketampanan, tetapi juga sarana edukatif untuk mengembangkan kepercayaan diri, kecintaan terhadap budaya, serta membangun jejaring yang positif di kalangan pelajar,” ujar Gendis.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan SMAN 12 Palembang dapat terus menjadi pelopor kegiatan-kegiatan edukatif yang mendukung pembentukan karakter generasi muda. Sementara itu, sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah juga diharapkan dapat semakin kuat dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang suportif dan inspiratif.

Pos terkait