SEMARANG – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berupaya mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia. Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid menegaskan bahwa distribusi tanah harus dilakukan secara adil agar pembangunan ekonomi tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi memberi kesempatan yang setara bagi seluruh masyarakat.
“Di Indonesia ini ada 190 juta hektare tanah. Struktur ketidakadilan kepemilikan tanah menciptakan ketimpangan sosial dan ketidakadilan. Saat ini, semua itu sedang kita perbaiki,” ujar Menteri Nusron saat menjadi pemateri dalam acara Indonesia Punya Kamu yang berlangsung di Universitas Diponegoro (UNDIP), Jawa Tengah, Selasa (2/12/2025).
Menteri Nusron menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN mendapat mandat dari Presiden untuk melakukan penataan ulang pemberian Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) kepada pelaku usaha. Penataan ini dilakukan dengan berlandaskan tiga prinsip utama, yakni keadilan, pengurangan kesenjangan sosial, dan keberlanjutan ekonomi.
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut tidak dimaksudkan untuk menghambat investasi, melainkan untuk menyeimbangkan kepentingan publik dengan kepentingan usaha. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan masyarakat yang rentan secara ekonomi dan hukum.
“Penataan ulang ini bukan hanya tindakan administratif, tetapi koreksi kebijakan agar negara hadir bagi masyarakat yang paling rentan. Reforma Agraria harus memprioritaskan petani, masyarakat lokal, serta kelompok yang selama ini kesulitan mengakses lahan produktif,” jelas Menteri Nusron.
Ia meyakini, distribusi tanah yang lebih adil akan memperkuat stabilitas sosial sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi nasional secara berkelanjutan.
“Kami sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, atas perintah Bapak Presiden Prabowo, harus berdiri tegak di atas keadilan rakyat untuk menjamin itu semua,” tegasnya.
Acara Indonesia Punya Kamu merupakan inisiatif Garuda TV dengan tema ‘Membangun Masa Depan Lewat Inovasi, Energi, Keuangan, dan Kesehatan Mental’. Ratusan mahasiswa tampak memenuhi Muladi Dome UNDIP untuk mendengarkan pemaparan dari Menteri Nusron. (*)























