DPD IMM Sumsel Desak Presiden Jokowi Evaluasi Kinerja Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan

INDODAILY.CO, PALEMBANG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Selatan (Sumsel). Menyoroti dugaan keterlibatan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dalam pusaran Bisnis Alat Tes SWAB Polymerase Chain Reaction (PCR).1

Ketua Umum DPD IMM Sumsel, IMMawan Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya menyayangkan keterlibatan pemerintah berbisnis dengan masyarakat ditengah kondisi perekonomian indonesia keadaan terpuruk.

“Seharusnya fokus pemerintah adalah percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat merupakan hal yang utama dalam melewati krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19,” ujar Muhammad Iqbal saat diwawancarai indodaily.co via WhatsApp, Jumat (5/11/2021).

Dikatakan Iqbal, pandemi Covid-19 masih belum usai, penderitaan rakyat seolah tiada habisnya. Sejak kasus pertama diumumkan setidaknya sebanyak 1,3 juta orang sudah pernah terjangkit dan 35.000 orang telah meninggal dunia.

“Dampak di sektor ekonomi paling dirasakan oleh masyarakat Indonesia, sebelum pandemi melanda dunia jumlah penduduk miskin Indonesia berkisar 9,5%, data terbaru menunjukkan peningkatan yang signifikan yakni kisaran 15-17% penduduk Indonesia berada dalam garis kemiskinan,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Iqbal, berbanding terbalik dengan penderitaan yang saat ini sedang dirasakan masyarakat indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 70,3 persen penyelenggara negara mengalami kenaikan harta kekayaan selama pandemi Covid-19.

“Salah satu yang paling fantastis adalah harta kekayaan Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan dengan kenaikan harta senilai Rp67.747.603.287 dan berubah memiliki harta Rp745.188.108.997 total penambahan kekayaan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan sebesar Rp 677.440.505.710 selama masa pandemi,” ungkap Iqbal.

Iqbal menjabarkan, bahwa lonjakan harta kekayaan yang fantastis ini memperkuat dugaan keterlibatan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dalam pusaran Bisnis Alat Tes SWAB PCR bersama dengan PT. Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Tidak tanggung-tanggung, dua perusahaan yang berafiliasi langsung dengan Luhut yakni PT. Toba Sejahtra dan PT. Toba Bumi Energi tercatat mengantongi 242 lembar saham senilai Rp242 juta di GSI.

Ditengah kondirsi perekonomian bangsa yang tidak stabil, masyarakat menderita terdampak Covid-19. IMMawan Muhammad Iqbal, mengecam pemerintah yang justru berbisnis dengan masyarakat, mengontrol penjualan alat kesehatan ditengah pandemi.

“Perjuangan tenaga medis dan seluruh relawan hingga masyarakat yang berkorban nyawa memerangi Covid-19, justru dihianati oleh pemerintah yang menyalahgunakan wewenang dan jabatannya dengan berbisnis alat Tes SWAB PCR,” imbuhnya.

Menurutnya, melihat buruknya kinerja Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan pihaknya mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi kinerjanya, yang di nilai sangat buruk.

“Tidak boleh ada pejabat yang berbisnis dengan masyarakat terlebih di masa yang sulit seperti sekarang ini. Sudah cukup berat penderitaan masyarakat terdampak pandemi, jangan kita khianati mereka,” tukasnya. (Ray).

Pos terkait