INDODAILY.CO, CIAMIS – Momen seorang ibu sedang mengandung seorang anak yang seharusnya membawa kebahagiaan, justru berubah menjadi duka.
Pasalnya, pasangan suami istri warga Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, harus merelakan anak dalam kandungannya meninggal dunia dari dugaan malpraktik Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Galuh Ciamis.
Dalam penjelasan sang ibu inisial AN, bayi yang sudah masuk usia kandungan 7 bulan itu meninggal dunia, di dalam rahim dirinya sektiar buan Januari akhir 2023.
Menurut keterangan AN, Dia mengikuti praktek kesehatan kandungan di Fikes Unigal. Namun, usai diperiksa dosen dan mahasiswa, dirinya muntah-muntah dan alami sakit perut.
“Selain itu, saat pulang dari praktek di Unigal, bayi dalam kandungan saya tidak bergerak dan reaksi seperti nendang-nendang,” ucap AN Senin (27/3/2023).
AN bercerita kronologi ikut praktek di Fikes Unigal hingga bayi dalam kandungan meninggal dunia. Awal mulanya AN bersama temannya datang untuk mengikuti praktek kesehatan kandungan di Fakultas Kesehatan Unigal Ciamis.
Walaupun prakteknya dilakukan mahasiswa/i, AN tidak merasa takut karena didampingi dosen yang juga merupakan seorang bidan juga.
Saat pemeriksaan AN di cek lab terlebih dahulu, kemudian perut AN mulai ditekan-tekan dengan sedikit keras hingga AN merasa kesakitan. Keliatan pula oleh AN pada saat melakukan penekanan terhadap perut, mahasiswanya terlihat gugup.
AN menyampaikan keluhannya saat ia merasa sakit sewaktu perutnya ditekan, namun dosen menjawab tidak apa-apa, itu hal biasa.
Bunga (nama samaran) selaku kakak AN juga mengatakan hal yang demikian, bunga sempat bingung dengan peristiwa yang menimpa adiknya. Karena yang bunga tahu, kandungan adiknya selalu sehat dan normal saat diperiksa di puskesmas ataupun dokter.
“Saya waktu itu bertanya kepada adik saya, AN habis darimana kok bisa seperti ini? Lalu adik saya mengatakan kalau dirinya habis mengikuti praktek kesehatan di Fikes Unigal Ciamis,” jelas Bunga.
Diceritakan Bunga, bahwa saat AN diperiksa oleh mahasiswa dan dosen, bayi dalam kandungan sedang bergerak. Sampai dosen dan mahasiswanya mengatakan bahwa kandungan AN sangat sehat dan detak jantungnya normal.
“Tapi pas waktu saya konfirmasi ke Fikes Unigal, dosennya malah mengatakan ‘jangan-jangan bayi ibu AN sudah meninggal sebelum datang praktek’. Saya heran dosen bisa mengatakan hal seperti itu, padahal waktu pemeriksaan dirinya mengatakan kandungan sehat dan normal. Keterangan dosen menurut saya sangat rancu,” ungkapnya.
Sementara, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unigal Ciamis, Tita saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon whatsapp tidak ada respon hingga berita ini diturunkan. (Kim)