INDODAILY.CO, TOKYO – Dalam rangkaian acara the 3rd Criminal Justice Forum for Asia and Pacific (Crim-AP) yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang, dari tanggal 23-26 Juni 2024, hasil karya warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Palembang menjadi sorotan.
Karya-karya mereka, berupa syal jumputan dan kain jumputan yang indah, dijadikan cinderamata dalam pertemuan Bilateral Meeting antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dengan Ministry of Justice Jepang (MoJ) dan United Nations Asia and Far East Institute for the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders (UNAFEI).
Pertemuan bilateral ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang peradilan pidana, pertukaran informasi, serta peningkatan kapasitas di antara kedua negara. Hasil karya warga binaan LPP Palembang yang dipersembahkan sebagai cinderamata ini bukan hanya sekadar simbol penghormatan, tetapi juga merupakan bukti nyata dari keberhasilan program pembinaan keterampilan yang diterapkan di LPP Palembang.
Cinderamata hasil karya warga binaan Lapas Perempuan Palembang yang diberikan pada pertemuan bergengsi tersebut diproduksi dengan penuh dedikasi oleh warga binaan LPP Palembang. Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahap yang memerlukan ketelitian dan keahlian khusus dari warga binaan yang mengikuti kegiatan kerja batik jumputan dan menjahit. Kain putih yang dibuat menjadi batik jumputan dan syal jumputan oleh warga binaan Lapas Perempuan Palembang merupakan cinderamata khas Palembang.
Proses pembuatan kain jumputan menjadi syal jumputan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi warga binaan tetapi juga memberi mereka rasa percaya diri atas keterampian yang dicapai. Dengan bangga, hasil karya mereka kini dihargai di tingkat internasional, menjadi simbol kerja keras dan dedikasi mereka dalam program pembinaan di LPP Palembang.