INDODAILY.CO, PALEMBANG — Tak henti berkarya dan berkreasi, warga binaan Lapas Perempuan Palembang mencoba memadukan kemeja polos dengan jumputan gambo hasil karya mereka.
Hasil mix and match ini ternyata menghasilkan kemeja jumputan yang stylish dan cocok digunakan dalam kegiatan formal maupun non formal.
Dibawah asuhan Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Assetia Chodijah, Warga binaan yang mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian jumputan dan menjahit dibina untuk terus berkreasi dan menghasilkan produk yang bisa diminati masyarakat luas serta bisa digunakan sehari-hari.
“Kain jumputan sendiri memiliki keistimewaan dari motif dan corak yang menarik nan estetik, sehingga memberikan keunikan tersendiri ketika dikombinasikan pada kemeja polos,” ucap Assetia, Minggu (7/5/2023).
Sesuai dengan namanya, batik jumputan dibuat dengan cara menjumput kain sesuai dengan motif yang dikehendaki, selanjutnya mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan kedalam pewarna, baik pewarna alami (gambo) maupun pewarna tekstil.
“Meskipun dengan cara sederhana, hasil kain batik jumputan tidak kalah indah dengan jenis batik yang lain. Batik jumputan merupakan suatu karya seni yang mempunyai nilai budaya dan nilai ekonomi tinggi,” ugkapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Palembang, Ike Rahmawati, merasa senang melihat semangat warga binaan untuk belajar dan tak henti berkreasi.
“Dari hal yang awalnya mereka tidak bisa menjadi bisa dan mahir,” ucap Ike.
Terpisah, Kakanwil Kemenkumham Sumsel menyampaikan apresiasinya, Kreativitas Warga binaan tidak ada hentinya.
“Saya sangat mengapresiasi semangat belajar mereka. Mereka terus berproses hingga akhirnya bisa,” tutur Ilham Djaya.