INDODAILY.CO, PALEMBANG— Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang menggelar kegiatan pemeriksaan Rontgen (Chest X-Ray) secara massal bagi warga binaan dalam rangka Penemuan Kasus Tuberkulosis secara Aktif (Active Case Finding). Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Oktober 2025, bertempat di Aula Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan Public Health Tuberculosis Center (PHTC) Kementerian Kesehatan RI, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Palembang, Puskesmas 7 Ulu, dan PT. Cito Putra Utama selaku vendor pelaksana pemeriksaan X-ray.
Sasaran pemeriksaan adalah seluruh warga binaan berjumlah 516 orang, dengan target pemeriksaan 513 orang. Sebanyak 3 orang tidak dilakukan pemeriksaan karena kondisi khusus (1 orang hamil dan 2 orang sedang menjalani terapi TB). Pembagian target pemeriksaan dilaksanakan secara bertahap: Hari pertama 200 orang, hari kedua 200 orang, dan hari ketiga 113 orang.
Alur kegiatan pemeriksaan meliputi:
• Meja 1: Pendaftaran peserta oleh tenaga medis
• Meja 2: Skrining gejala
• Meja 3: Pemeriksaan Chest X-Ray oleh tim PT. Cito Putra Utama
• Meja 4: Penentuan terduga TBC oleh dokter umum
• Meja 5: Pengumpulan spesimen dahak untuk pemeriksaan TCM oleh petugas Puskesmas 7 Ulu
• Meja 6: Penginputan data skrining ke SITB
• Meja 7: Konsumsi warga binaan oleh tim vendor
Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 15.00 WIB dan dilaksanakan di bawah pengawasan langsung Kepala Lapas Perempuan Palembang, Desi Andriyani.
Kepala Lapas Perempuan Palembang, Desi Andriyani, menyampaikan,
“Pemeriksaan rontgen massal ini merupakan langkah nyata Lapas Perempuan Palembang dalam mendukung program nasional eliminasi tuberkulosis. Kami berharap kegiatan ini dapat mendeteksi sedini mungkin kasus TB di lingkungan lapas sehingga dapat segera ditangani dengan baik dan mencegah penularan lebih luas.”
Sementara itu, dr. Windy Kirani selaku penanggung jawab medis kegiatan menambahkan,
“Dengan metode ACF melalui CXR, kami dapat melakukan deteksi lebih cepat terhadap warga binaan yang berisiko. Penanganan yang cepat dan tepat akan sangat membantu menekan angka penularan TB di lingkungan tertutup seperti lapas.”
Pemeriksaan massal ini merupakan bagian dari strategi nasional eliminasi TBC tahun 2030 yang menekankan pentingnya deteksi dini, pengobatan tepat, dan pencegahan penularan, khususnya di lingkungan dengan risiko tinggi seperti Lapas dan Rutan.