INDODAILY.CO, PALEMBANG — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Palembang melaksanakan kegiatan penyuluhan pengelolaan sampah organik dan anorganik kepada warga binaan, (17/12).
Kegiatan yang diikuti oleh 63 orang warga binaan ini dilaksanakan di Aula Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang sebagai bagian dari upaya pembinaan kepribadian dan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan di dalam lapas.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada warga binaan mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik serta cara pengelolaannya secara tepat dan berkelanjutan.
Dalam penyuluhan tersebut, warga binaan dibekali pengetahuan tentang pemilahan sampah sejak dari sumbernya, pemanfaatan sampah organik melalui proses pengomposan, serta pengelolaan sampah anorganik yang dapat didaur ulang menjadi barang bernilai guna.
Penyuluhan disampaikan oleh petugas Lapas Perempuan Palembang dengan metode pemaparan materi dan diskusi interaktif, sehingga warga binaan dapat memahami secara langsung manfaat pengelolaan sampah yang baik.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung terciptanya lingkungan lapas yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas dalam membentuk karakter warga binaan yang peduli terhadap lingkungan.
“Melalui penyuluhan ini, kami ingin menanamkan kesadaran kepada warga binaan bahwa pengelolaan sampah yang baik bukan hanya menjaga kebersihan lapas, tetapi juga menjadi bekal keterampilan dan kebiasaan positif yang dapat diterapkan setelah kembali ke masyarakat,” ujar Kalapas.
Warga binaan tampak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dengan aktif mengajukan pertanyaan serta berbagi pengalaman terkait pengelolaan sampah sehari-hari. Antusiasme tersebut menunjukkan tingginya minat warga binaan untuk menerapkan pola hidup bersih dan peduli lingkungan.
Melalui kegiatan ini, Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang berharap warga binaan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya selama menjalani masa pembinaan, tetapi juga sebagai bekal positif setelah kembali dan berkontribusi di tengah masyarakat.























