INDODAILY.CO, PALEMBANG- Hasil karya warga binaan Lapas Sekayu berhasil menarik perhatian pengunjung, dalam bazar yang berlangsung pada acara Talk Show Program Pelayanan Hukum melalui Legal Clinic Collaboration (LCC) di OPI Mall Palembang, Jumat (14/11/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Lapas Sekayu menampilkan berbagai produk unggulan seperti kursi rotan, tudung saji rotan, keranjang rotan, rekal Al-Qur’an, kursi boncengan motor, hingga wadah buah. Seluruh karya itu merupakan hasil program pembinaan kemandirian, yang rutin dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan produktif warga binaan.
Partisipasi ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas Sekayu, dalam memperkenalkan hasil pembinaan kepada masyarakat, sekaligus membuka ruang pemasaran yang lebih luas. Antusiasme pengunjung menunjukkan bahwa, karya warga binaan memiliki kualitas bersaing dan potensi nilai jual yang kuat.
Acara LCC turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, organisasi bantuan hukum, akademisi, hingga lembaga yang bergerak di bidang hukum. Kehadiran berbagai pihak tersebut memperkuat sinergi antarinstansi, dalam mewujudkan pelayanan hukum yang inklusif dan responsif bagi masyarakat.
Keikutsertaan Lapas Sekayu tidak hanya menambah semarak bazar, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan bahwa pembinaan yang dilakukan mampu mencetak karya-karya bernilai. Produk yang dihasilkan warga binaan kini tidak hanya menjadi sarana pembinaan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih menjanjikan.
Kalapas Sekayu, Aris Sakuriyadi, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi Lapas Sekayu dalam acara Legal Clinic Collaboration, yang menghadirkan narasumber utama yakni Erwedi Supriyatno, Kakanwil Ditjenpas Sumsel.
“Partisipasi kami dalam acara Legal Clinic Collaboration ini menjadi ruang positif bagi warga binaan untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka kepada masyarakat. Produk-produk yang dipamerkan bukan hanya hasil pembinaan, tetapi juga bentuk kepercayaan diri baru bagi warga binaan bahwa mereka mampu berkarya dan berdaya,” ujar Aris.























