Mahasiswa KKN UIN Raden Fatah Dorong Literasi Keuangan Digital Lewat Sosialisasi QRIS dan CBP di MAN 1 Indralaya dan Desa Sakatiga

Mahasiswa KKN ke-83 UIN Raden Fatah Palembang dari Kelompok 29 Desa Sakatiga berfoto bersama para siswa MAN 1 Indralaya usai menggelar sosialisasi penggunaan QRIS dan CBP sebagai bentuk edukasi digitalisasi sistem pembayaran non-tunai, Selasa (29/07/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan dan literasi digital di lingkungan sekolah dan masyarakat Ogan Ilir.

INDODAILY.CO, Ogan Ilir – Di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-83 UIN Raden Fatah Palembang tak tinggal diam. Melalui Kelompok 29 yang bertugas di Desa Sakatiga, mereka aktif memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan CBP (Cashless Based Payment), sebagai bagian dari gerakan digitalisasi sistem pembayaran nasional.

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025, dengan dua titik sasaran utama, yaitu MAN 1 Indralaya dan masyarakat umum di Desa Sakatiga, Kabupaten Ogan Ilir. Inisiatif ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam memperluas akses keuangan digital dan menciptakan inklusi finansial yang merata, bahkan hingga ke pelosok desa.

Literasi Digital untuk Generasi Muda

Sesi pertama dilaksanakan sejak pukul 08.00 WIB di aula utama MAN 1 Indralaya. Dalam suasana yang interaktif, para mahasiswa menyampaikan pemaparan seputar QRIS dan CBP, termasuk manfaat, keunggulan, dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjelaskan bahwa transaksi digital bukan hanya tren, melainkan solusi efisien, aman, dan terjangkau untuk kebutuhan ekonomi masa kini.

Menariknya, selain penyampaian materi, para mahasiswa juga mengajak siswa untuk mencoba langsung simulasi pembayaran digital menggunakan QRIS. Hal ini membuat suasana semakin seru dan edukatif.

“Sosialisasi ini benar-benar membuka wawasan kami. Sebagai siswa kelas XII IPS yang sedang mempelajari ekonomi digital, saya jadi lebih paham bagaimana teknologi finansial bekerja dan pentingnya mengurangi transaksi tunai,” ujar Salsabila Putri, siswi MAN 1 Indralaya.

Bacaan Lainnya

Antusiasme siswa terlihat tinggi, dengan banyak pertanyaan yang dilontarkan selama sesi diskusi. Kegiatan ditutup dengan foto bersama antara tim KKN dan pihak sekolah sebagai bentuk apresiasi dan dokumentasi.

Edukasi Langsung ke UMKM Desa

Selepas istirahat siang, mahasiswa melanjutkan kegiatan ke Desa Sakatiga dengan menyambangi pelaku usaha lokal, seperti pedagang warung, penjual jajanan keliling, hingga pemilik usaha mikro lainnya. Mereka memberikan edukasi secara personal tentang QRIS dan membantu proses aktivasi secara langsung.

Dengan pendekatan yang ramah dan bahasa yang sederhana, tim KKN berhasil menjelaskan bahwa QRIS bukan hanya untuk kota besar. Melainkan, justru sangat bermanfaat bagi usaha kecil di desa—dapat meningkatkan profesionalisme, mempercepat transaksi, dan menghindari risiko uang palsu.

“Kami berharap edukasi ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat desa akan pentingnya ikut serta dalam era digital, terutama dalam sektor keuangan,” ungkap Dimas, Koordinator Kelompok KKN 29 Desa Sakatiga.

Mendorong Inklusi Keuangan dari Desa

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UIN Raden Fatah ingin menjadi jembatan antara teknologi keuangan modern dan masyarakat akar rumput. Sosialisasi QRIS dan CBP ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi masyarakat pedesaan untuk ikut berpartisipasi dalam ekosistem keuangan digital Indonesia.

Kegiatan yang sarat manfaat ini tidak hanya memperkuat pemahaman siswa dan masyarakat, tetapi juga mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, masyarakat, dan sektor ekonomi.

Pos terkait