Masalah-Masalah yang Dihadapi Warga Tanjung Menang di Areal PLTU Sumsel 1

Areal Ring 1 PLTU Sumsel 1 di Muara Enim Sumsel (Dok. Humas HAKI / Indodaily.co)
Areal Ring 1 PLTU Sumsel 1 di Muara Enim Sumsel (Dok. Humas HAKI / Indodaily.co)

INDODAILY.CO, MUARA ENIM – ‘Terang di Orang, Suram di Kami’. Seperti itulah ungkapan perasaan warga Desa Tanjung Menang Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan (Sumsel), yang berada di ring satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 1.

Masyarakat menghadapi banyak permasalahan dampak dari Pembangunan PLTU Sumsel 1, yang merupakan project strategis Nasional.

Hal tersebut diungkapkan Agung Satria, tokoh pemuda Desa Tanjung Menang Muara Enim Sumsel. Menurutnya, permasalah-permasalahan yang timbul sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat, sebelum adanya project PLTU Sumsel 1.

Project PLTU Sumsel 1 di laksanakan oleh PT Shehua Guohua Lion Power Indonesia (SGLPI), PT Lion Power Energi (LPE) dan PT Graha Wahyu Kencana (GWK), PT.Cakra Bumi Energi (Bomba Grup).

“Perusahaan-perusahan tersebut bertugas melakukan Pengembangan proyek PLTU Sumsel 1, pembangunan jalur sutet serta penyiapan lahan lokasi mulut tambang batubara,” katanya, Selasa (18/10/2022).

Bacaan Lainnya

Dalam proses berjalannya project PLTU Sumsel 1 ini banyak sekali timbul deretan permasalahan, yang merugikan masyarakat Desa Tanjung Menang.

Seperti, terganggunya sumber mata air dan rusaknya anak sungai niru, yang juga mengalir ke sungai musi yang menjadi salah sumber kehidupan.

Rusaknya akses jalan menuju wilayah kelola masyarakat, akibat aktivitas pembangunan PLTU Sumsel 1. Belum terealisasikannya perjanjian antara masyarakat (mantan pemilik lahan), dengan PLTU Sumsel 1 atas pengantian lahan masyarakat hingga sekarang

Lalu, nilai konpensasi atau ganti rugi lahan dan tanam tumbuh milik masyarakat tidak layak, yang dinilai masyarakat dalam penentuan nilai konpensasi lahan dan tanam tumbuh milik masyarakat yang diperuntukkan untuk Jalur Sutet dan lokasi mulut tambang batubara.

“Masalah lain yakni, tidak transparansi sosialisasi akan project PLTU Sumsel 1 ke Desa-Desa yang masuk dalam Ring Satu PLTU Sumsel 1. Yang terkesan ala kadarnya saja hanya untuk administrasi saja, sehingga menyebabkan terganggu tatanan kehidup masyarakat akibat aktivitas Pembangunan PLTU sumsel 1,” katanya.

Ada juga daya serap tenaga kerja dari masyarakat desa pun, tidak diakomodir oleh pihak PLTU dengan baik untuk masa konstruksi dan produksi.

Sehingga tidak banyak masyarakat yang bisa ikut serta dalam project strategis Nasional dan tidak memiliki dampak dalam peningkatan ekonomi bagi masyarakat ring satu PLTU Sumsel 1.

Serta upah buruh yang rendah sebagian tidak ada jaminan Kesehatan, jaminan sosial dan jaminan kecelakaan. Dan belum adanya kontribusi dan atau kerjasama yang baik, dari pihak Pembangunan Proyek PLTU Sumsel 1 ke Desa Tanjung Menang Muara Enim Sumsel.

“Projek strategis nasional PLTU Sumsel 1 ini, memang menjadi berkah bagi masyarakat di ring 1. Namun, baru saja masuk dalam tahap pembangunan masyarakat sudah dibebani masalah-masalah yang merengut hak-hak kehidup masyarakat,” ungkapnya.

Permasalahan Lainnya

Areal Ring 1 PLTU Sumsel 1 di Muara Enim Sumsel (Dok. Humas HAKI / Indodaily.co)
Areal Ring 1 PLTU Sumsel 1 di Muara Enim Sumsel (Dok. Humas HAKI / Indodaily.co)

Hal ini menurutnya, menjadi momok atau ketakutan masyarakat di ring satu PLTU Sumsel 1 kedepannya, Ketika PLTU Sumsel 1 mulai beroperasi akan lebih banyak lagi permasalahan yang akan menerpa masyarakat.

Mulai dari potensi rusaknya sumber air bersih serta sungai-sungai sekitar PLTU, polusi udara dari dampak aktivitas PLTU serta aktivitas tambang dan yang terburuk rusaknya lahan Kelola masyarakat atas akivitas PLTU sumsel 1.

Bahkan hingga saat ini, masyarakat menunggu penyelesain permasalahan yang timbul atas project pembangunan PLTU Sumsel 1. Baik dari Pihak PLTU Sumsel 1 serta unsur pemerintahan, sehingga ke depannya project PLTU ini tidak membuat Masyarakat menderita.

Jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bangga akan pencapaian sebagai lumbung energi yang mengalami surplus listrik sebesar 1.379 MW. Dia meminta pemerintah melihat juga, bagaimana penderitaan para masyarakat, yang mendapatkan dampak buruk dari hasil pencapain surplus daya listrik tersebut.

“Terang di orang, suram di kami. Itu isi hati kami masyarakat di ring satu PLTU Sumsel 1. Dengan rendah hati, kami masyarakat meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim, Pemprov Sumsel, Menteri ESDM serta Menteri BUMN untuk segera turun ke lapangan dan menyelesaikan Permasalahan yang dihadapi masyarakat ring satu PLTU Sumsel 1,” katanya.

Pos terkait