INDODAILY.CO, OKI – Diduga baru dibangun pada Juli 2021 lalu pagar Puskesmas Celikah, Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan ambruk akibat diterjang hujan deras Sabtu dini hari atau tepatnya pukul 02.00 WIB (11/02/2023).
Berdasarkan pantauan dilapangan, pagar puskesmas celikah tidak kuat menahan bobot air yang deras dan lantai bangunan yang tanpa ada penahan dari bangunan tersebut serta dugaan minimnya akan besi tulangan pada bangunan dan besi tulangan yang digunakan memakai besi 8 – 10 inci.
Mirisnya, diduga bangunan pagar puskesmas dan lantai dibangun pada juli 2021 lalu atau belum genap 2 tahun ambruk begitu saja. Setelah dilihat dari dekat terlihat tulangan besi yang tidak rapat dan sangat minim akan tulangan ini yang menjadi dugaan bangunan tidak kuat menahan beban.
Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI Iwan Setiawan melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Herman mengatakan, jika hal ini adalah musibah namun untuk statment itu bukan kapasitasnya.
“Untuk statment itu bukan kapasitas kami, silahkan hubungi bidang fisik”, singkatnya.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Jaringan Anti Korupsi (JAKOR) Sumatera Selatan Fadrianto mengatakan, akan mempertanyakan bagaimana proses pengerjaan itu apakah sesuai dengan rencana awal sebelum dikerjakan.
“Kita perlu pertanyakan bagaimana proses pengerjaan itu apakah sesuai dengan RAB, kemudian pengawasan yang dilaksanakan oleh Dinkes OKI apakah sesuai dengan tupoksi dalam hal ini menjadi perhatian bagi Dewan Pimpinan Jakor Sumsel,” kata Fadrianto kepada Indodaily.co.
Fadrianto menegaskan, setelah mendapatkan informasi pagar puskesmas yang ambruk belum genap 2 tahun dibangun, pihaknya akan segera memasukkan surat pemberitahuan aksi demontrasi ke Kejati dan Polda Sumsel.
“Setelah mendapatkan informasi dari kawan kawan media jelas Dewan Pimpinan Jakor Sumsel akan menyatakan sikap untuk memasukan surat pemberitahuan aksi demontrasi, nanti aksi di Kejati dan Polda Sumsel untuk mengusut apakah pembagunan pagar puskesmas Celikah benar masuk pada kegiatan tahun 2021 lalu ambruk hanya karena diterpa hujan dan timbunannya itu terkerus dalam artian ini rencana awal pembagunan itu tidak maksimal, kita menduga pengerjaannya penuh unsur KKN,” imbuhnya.
Fadrianto berharap, khusunya kepada Kadinkes OKI untuk lebih detail lagi dalam mengawasi seluruh kegiatan pembagunan yang ada di Dinkes OKI.
“Harapan kita khusus kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI untuk mengawasi dan memerintahkan PPK melakukan pengawasan pada seluruh kegiatan pembanguan yang ada di Dinkes OKI, sehingga tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” pungkasnya.