Pemkab OKI Ingin Kirim Lebih Banyak Lagi Anak Muda Magang ke Jepang

INDODAILY.CO, KAYUAGUNG – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) ingin mengirim lebih banyak tenaga muda untuk mengikuti program magang di perusahaan ternama Jepang. Selain gaji yang besar, pembelajaran etos serta keterampilan kerja mampu jadi modal pemuda OKI untuk berwirausaha.

Hal tersebut disampaikan Bupati OKI melalui Asisten Bidang Administrasi dan Umum Setda OKI, H. M. Lubis saat menerima audiensi alumni dan peserta seleksi magang ke Jepang, bertempat di Kantor Bupati OKI, Jum’at, (10/12/2021).

“Program ini sangat disenangi karena bisa menimba ilmu dan pengalaman langsung di Jepang sehingga mereka bisa menjadi tenaga kerja terlatih,” ujar Lubis.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKI, Sudiyanto Dja’far mengatakan tahun ini Kabupaten OKI menjadi tuan rumah seleksi magang ke Jepang tingkat provinsi Sumsel. Seleksi akan dilaksanakan di GOR Biduk Kajang pada bulan Desember ini.

“Tes memang ketat karena kondisi yang dibutuhkan di sini berbagai macam. Tapi setelah selesai magang mereka punya skill untuk membantu pengembangan ekonomi,” ucap Sudiyanto.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, upaya ini agar peserta asal OKI lebih siap dan bisa lolos dengan nilai yang baik.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Magang ke Jepang Kabupaten OKI, Didik Pambudi mengatakan saat ini setidaknya 79 orang pemuda pemudi OKI mengikuti magang ke Jepang.

“Tujuh orang sudah menjadi alumni. 16 orang sebentar lagi akan pulang. Sisanya ada 56 orang berada di jepang sejak 2017,” ujar Didik.

Didik menjelaskan, bahwa magang ke negeri Sakura ini diminati anak muda OKI, karena dari segi penghasilan yang mereka terima setelah mengikuti program sangat menjanjikan.

“Ada beberapa program magang ke Jepang, yakni tiga dan lima tahun. Untuk program 3 tahun peserta akan memperoleh uang saku sekitar 500 ribu yen atau Rp 64.965.143, dan untuk program lima tahun akan memperoleh 1 juta yen atau Rp 129.930.287. Dan jika ditambah gaji, ketika selesai magang peserta bisa bawa pulang uang antara Rp300 juta hingga Rp 700 juta rupiah,” jelasnya.

Menurutnya, uang ini bisa jadi modal sebagai wirausaha.

“Kalau mau bekerja akan ditempatkan di perusahaan Jepang di Indonesia,” katanya.

Dikatakan Didik, selain penghasilan yang menggiurkan, yang paling dia rasakan setelah bekerja di Jepang adalah etos kerja serta kemandirian.

“Di sana selain bekerja juga belajar budaya dan etos kerja keras dan mandiri. Saat ini Didik beserta rekan-rekannya Alumni Magang Jepang mendirikan lembaga pelatihan bagi anak-anak muda OKI yang ingin mengikuti jejak sukses mereka belajar etos kerja dari negeri Sakura,” tandasnya.

Pos terkait