INDODAILY.CO, OKI – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus mempercepat pelaksanaan program prioritas daerah tanpa mengabaikan komitmennya terhadap delapan cita-cita pembangunan nasional (Asta Cita) Presiden RI. Di tengah tekanan fiskal, berbagai terobosan tetap dilahirkan, sekaligus menjadi bukti nyata keberpihakan terhadap rakyat.
Salah satunya melalui layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau 17.119 orang dewasa dan 47.080 anak usia sekolah. Program ini melengkapi kebijakan Jaminan Kesehatan Semesta (UHC Prioritas) yang menjamin seluruh warga OKI dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu masa aktivasi.
“Bagi kami, kesehatan adalah hak dasar. Program ini bukan semata-mata teknis layanan, tapi komitmen moral agar tidak ada warga yang tertinggal dalam akses kesehatan,” ujar Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, dalam sidang paripurna HUT ke-80 Kabupaten OKI, Sabtu (11/10/2025).
Sementara itu, sebanyak 111.329 pelajar telah menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemkab OKI menilai bahwa asupan bergizi di usia sekolah merupakan fondasi utama bagi kecerdasan dan pertumbuhan generasi masa depan.
“Memastikan tumbuh cerdas dan sehat. Lapangan usaha terbuka,” tambah Muchendi.
Untuk mendukung agenda besar swasembada pangan nasional, Kabupaten OKI membuka lahan sawah baru seluas 11.672 hektare dan mengoptimalkan 9.221 hektare lahan pertanian yang telah ada. Pemerintah juga menyalurkan 20.177 ton pupuk serta menyerahkan 1.396 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) langsung kepada para petani.
Upaya ini membuahkan hasil. Produksi gabah kering meningkat signifikan, dari 469.536 ton pada tahun sebelumnya menjadi 538.321 ton tahun ini. OKI juga mencatat surplus beras mencapai 257.145 ton.
“Petani adalah tulang punggung daerah. Kenaikan produksi ini bukan kerja pemerintah semata, tapi hasil kerja kolektif petani, penyuluh, dan seluruh ekosistem pertanian yang kami fasilitasi,” kata Muchendi.
Sektor perkebunan rakyat juga tak luput dari perhatian. Hingga tahun 2025, seluas 36.674 hektare sawit rakyat telah diremajakan. Sebanyak 2.697 pekebun menerima bantuan sarana dan prasarana, sementara 72 pelajar dari keluarga pekebun mendapatkan beasiswa SDM Kelapa Sawit.
“Petani sawit bukan hanya butuh bibit dan pupuk, tapi kepastian untuk terus berkembang. Dan salah satu jalannya adalah lewat pendidikan bagi anak-anak mereka,” ujar Muchendi.
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, Pemkab OKI menjalankan program perbaikan rumah tidak layak huni. Tahun ini, sebanyak 346 unit rumah diperbaiki melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), ditambah 175 unit dari APBD serta 8 unit melalui zakat yang dikelola Baznas OKI.
Namun, menurut Muchendi, bantuan bukanlah jawaban tunggal. “Bantuan penting, tapi tidak cukup. Yang dibutuhkan rakyat adalah kesempatan untuk mandiri. Itulah sebabnya kami serius membuka akses pekerjaan,” ungkapnya.
Sebagai wujud konkret, Pemkab OKI menggelar bursa kerja (job fair) dalam rangka hari jadi ke-80 Kabupaten OKI. Sebanyak 737 lowongan kerja dalam negeri dan 2.275 peluang kerja luar negeri dibuka bagi para pencari kerja, terutama generasi muda.
“Melalui job fair ini, kita buka jalan anak-anak muda menuju pintu gerbang kesuksesannya serta untuk menekan angka pengangguran terbuka,” tutup Bupati.