INDODAILY.CO, CIAMIS — Pengeboran air di Perumahan Lembah Medina, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, disoal masyarakat sekitar.
Pasalnya, menurut M (30) warga sekitar Perum Lembah Medina, pengeboran atau sumur bor itu ada beberapa titik untuk kebutuhan air para penghuni perum.
Namun menurut Dia kenapa dipermasalahkan, karena pengeboran air ini akan berdampak terhadap lingkungan beberapa tahun ke depan. Masyarakat sekitar yang akan dirugikan dampak dari pengeboran tersebut.
”Sepuluh atau dua puluh tahun ke depan air bisa habis dan kering, karena air dari pengeboran ini bukan untuk kebutuhan satu atau dua orang, tapi ratusan rumah,” ucapnya Kamis (11/5/2023).
Menurut Dia, dampak lainnya tentu terhadap lingkungan, setelah air kering, pepohonan akan mati dan tanah pun bisa amblas.
“Apakah pengembang ini tidak memikirkan dampaknya di masa depan? Karena jika air sudah kering, selain pengaruh terhadap ekosistem juga bisa menimbulkan bencana,” jelasnya.
Terpisah, pengembang Perumahan Lembah Medina, H Insan Kamil membenarkan tentang adanya pengeboran air atau sumur bor di Perumahan Lembah Medina. Dia mengatakan pengeboran itu ada beberapa titik, namun yang efektif digunakan hanya ada dua.
“Ada dua pengeboran air yang efektif digunakan dengan kedalaman 60 meter dan 90 meter,” ujarnya.
Saat ini, kata Dia, ada 130 unit rumah yang menggunakan sumur bor. Karena untuk rumah yang lokasinya di depan atau pinggir jalan raya sudah menggunakan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Galuh Ciamis.
“Sebenarnya saya ingin semuanya menggunakan air dari PDAM, saya sudah mengajukan berkali-kali dengan surat resmi, akan tetapi ditolak dengan alasan sudah memenuhi kapasitas,” jelasnya.
Ia menyebut, saat itu pihak PDAM menyampaikan kenapa ditolak, karena kapasitas air tidak akan bisa memenuhi pengajuan.
“Pihak PDAM waktu itu mengatakan sedang menunggu bantuan dari pemerintah pusat untuk penambahan kapasitas. Sehingga, karena kebutuhan air warga perum mendesak, akhirnya saya membuat sumur bor,” ungkapnya.
Padahal, kata Dia, jika harus ada penambahan biaya pemasangan yang dibebankan kepada pengembang perum, Dia akan menyiapkan tambahan biaya tersebut. Namun walaupun sudah pengajuan berkali-kali ditolak dan harapan pemasangan PDAM di Perum Lembah Medina ini masih belum pasti.
“Saya kan ingin memberi ratusan pelanggan warga perum untuk PDAM, kenapa mesti ditolak pengajuan saya. Padahal mereka kan sering mengadakan promo-promo untuk calon pelanggan baru, tapi kenapa disaat saya akan memberi calon pelanggan yang lumayan banyak malah ditolak,” paparnya.
Saat dikonfirmasi ke Kepala Bagian (Kabag) Langganan PDAM Tirta Galuh Ciamis, Dadan membenarkan bahwa kapasitas air untuk memenuhi kebutuhan di Perum Lembah Medina sudah full.
“Perum lembah medina itu kan dari PDAM cabang Sindangkasih, sedangkan di Sindangkasih hanya 100 liter perdetik,” ucap Dadan.
Kapasitas 100 liter perdetik itu, lanjut Dadan, untuk 10ribu pelanggan. Dan saat ini menurutnya pelanggan PDAM yang airnya dipasok dari Sindangkasih sudah maximal 10ribu atau sudah penuh.
“Jadi bisa saja dipenuhi kebutuhan di perum lembah medina, akan tetapi nantinya pelanggan yang ada di daerah Kelurahan Benteng tidak akan kebagian,” jelasnya.
Dikatakan Dadan, PDAM Tirta Galuh Ciamis ini sudah merencanakan untuk penambahan kapasitas air di Sindangkasih, yaitu dari 100 liter perdetik, rencana di tahun 2024 mendatang akan ditambah menjadi 150 liter perdetik.
“Nanti setelah ada penambahan kapasitas menjadi 150 liter perdetik, ada penambahan kuota 5ribu pelanggan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan atau pengajuan penambahan perum lembah medina,” paparnya.
Disinggung kenapa tidak bisa dipenuhi dari PDAM cabang Sindangrasa yang lebih dekat ke perum lembah medina, Dadan mengatakan tidak bisa dari Sindangrasa karena lokasi atau jalur ke Linggasari itu lebih tinggi, sehingga airnya tidak akan naik.
“Walaupun cabang sindangrasa ini masih kekurangan pelanggan, tapi tidak bisa untuk mensuplay kebutuhan air di linggasari, karena jalurnya tinggi dan air tidak akan naik,” tukasnya. (Kayan Manggala)