INDODAILY.CO, PALEMBANG — Terkait insiden kebakaran di Puncak Sekuning, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I (IB I) Palembang, pada Selasa (09/04/2024) Lalu. Organisasi masyarakat (Ormas) Persatuan Masyarakat Kota (Per-Maskot) Palembang, menggelar bakti sosial (Baksos) kepada korban yang terdampak kebakaran.
Kedatangan rombongan Ormas Per-Maskot Palembang tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Sehingga dengan sigap Ormas Per-Maskot langsung memberikan bantuan berupa sembako kepada warga yang terdampak kebakaran, pada Minggu (14/04/2024).
Informasi yang didapat, insiden kebakaran di Puncak Sekuning tersebut, mengakibatkan 9 rumah yang hangus terbakar. Diantaranya, 3 bedeng 6 rumah dan 1 korban jiwa tidak terselamatkan dalam peristiwa tersebut.
Ketua Umum (Ketum) Per-Maskot Palembang, Muhammad Rolis didampingi Wakil Ketua 1 Saipudin dan Muhammad Icad Romadhona mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk rasa kepedulian dan keprihatinan kepada korban yang terkena dampak kebakaran di Puncak Sekuning.
Dikatakan Rolis, kegiatan baksos ini sebagai wujud nyata solidaritas sosial kepada masyarakat, dan saling membantu kepada sesama yang memang membutuhkan bantuan.
“Bantuan yang kita berikan kepada korban kebakaran tersebut berupa, beras, mi instan, gula, minyak, gandum dan lainnya. Dana yang kita dapatkan untuk membeli sembako, merupakan dana hasil dari mencari dari pasar ke pasar, dan sukarelawan masyarakat, serta kolektif swadaya dari teman-teman Per-Maskot,” ujar Rolis kepada sejumlah awak media.
Ditempat yang sama, Pengurus Per-Maskot, Pemow menuturkan bahwa penyerahan bantuan sembako tersebut diterima langsung oleh ibu sri, selaku RT 21, kelurahan lorok pakjo, kecamatan ilir barat 1 kota palembang.
“Semoga para korban yang terkena dampak kebaran ini, bisa lebih sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan yang allah berikan kepada meraka, dan semoga bantuan kami pun bisa bermanfaat, dan bisa meringankan beban buat mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Suwito salah satu korban yang rumahnya terbakar mengatakan, bahwa peristiwa itu terjadi sangatlah cepat, sehingga dirinya tidak bisa menyelamatkan barang-barang isi rumahnya yang berharga, akibat kobaran api semakin besar.
Senada, Ketua RT 21, Sri menambahkan bahwa kebakaran itu bermula dari anak salah satu korban yang mau mintak belikan sepeda listrik. Lalu, orang tua yang tidak menuruti kehendak si anak.
“Sehingga anak pun dengan sengaja membakar rumah orang tuanya, dan api pun membesar dan melebar kerumah yang lainnya,” tandasnya.