JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid resmi membuka rapat koordinasi nasional (rakornas) Reforma Agraria Tahun 2025, Rabu (10/12/2025).
Agenda ini diikuti para Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala Kantor Pertanahan dari seluruh Indonesia, terutama dari wilayah prioritas Reforma Agraria.
Dalam sambutannya, Menteri Nusron mengajak seluruh peserta memperkuat solidaritas serta memastikan program Reforma Agraria dijalankan secara optimal demi pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Semua masalah mohon kita selesaikan dengan baik. Kita laksanakan Reforma Agraria ini dengan saksama dan koordinasi yang baik. Tidak ada arahan khusus karena saya yakin bapak/ibu lebih memahami kondisi di lapangan,” ujar Nusron di Aula Prona Kementerian ATR/BPN, Jakarta.
Tahun ini rakornas mengangkat tema ‘Penguatan Kelembagaan Reforma Agraria dan Penyelesaian Konflik Agraria’. Menteri Nusron menekankan pentingnya efisiensi dan fokus dalam setiap rangkaian kegiatan agar tujuan Rakornas benar-benar tercapai.
“Ini rakornas Reforma Agraria, maka pelaksanaannya harus cermat, efisien, dan tidak bertele-tele,” tegasnya.
Direktur Landreform ATR/BPN, Rudi Rubijaya menjelaskan, rakornas bertujuan menyusun strategi komprehensif guna memperkuat kelembagaan Reforma Agraria serta mendorong percepatan penyelesaian konflik agraria.
“Rakornas ini diarahkan untuk menghasilkan kebijakan dan strategi penguatan kelembagaan Reforma Agraria melalui koordinasi lintas kementerian/lembaga, serta merumuskan skema penyelesaian permasalahan Reforma Agraria,” jelas Rudi.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel 1 bertema ‘Sinkronisasi Arah Kebijakan Reforma Agraria’. Panel menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Sora Lokita (Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kawilayah), Suroto (Kemenko Perekonomian), Niken Ariati (Kemenko Pemberdayaan Masyarakat), serta Widya Leksmanawati Habibie (Akademisi Kebijakan Publik). Diskusi dimoderatori Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Freddy A. Kolintama.
Turut hadir Staf Khusus Menteri Bidang Reforma Agraria Rezka Oktoberia, Direktur Jenderal Penataan Agraria Embun Sari, serta sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama Kementerian ATR/BPN. (*)























