INDODAILY.CO, MUBA — Tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Pol PP, Pemerintah Kecamatan Sanga Desa dan Pemerintah desa Keban 1 (satu) mendatangi aktifitas illegal Drilling dan Refinery.
Kendatangan tim Forkopimcam Sanga Desa kelokasi diantaranya, Kapolsek Sanga Desa Iptu Nasirin SH, Danramil 401/02 Babat Toman Kapten Inf Suhartono, Camat Sanga Desa Hendrik SH MSi, dan Kepala Desa Keban Satu Kurnaini.
Yang mana, kedatangan tim tersebut secara mendadak guna memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap aktifitas pengeboran dan masakan tradisional milik masyarakat setempat.
“Bersama Forkompimcam Sanga Desa giat hari ini kita langsung turun ke lokasi memberikan himbauan dan edukasi kepada kelompok masa atau para pelaku kegiatan masakan dan pengeboran minyak di wilayah hukum Sanga Desa,” ujar Kapolres Muba AKBP Siswandi SIK SH MH melalui Kapolsek Sanga Desa Iptu Nasirin SH didampingi Kanit reskrim Aipda Hapiz Zulpadli
Lebih lanjut, setelah memberikan sosialisasi dan edukasi personil Polsek Sanga Desa bersama TNI, Satpol PP dan pemerintah desa memasang spanduk himbauan dilarang illegal Drilling dan illegal Refinery.
“Saat kegiatan berlangsung berjalan aman dan kondusif. Kami berharap agar aktifitas pengeboran minyak Ilegal dan penyulingan minyak tradisional bisa berhenti, selain melanggar hukum juga sangat berbahaya bagi keselamatan para pelaku,” tegas Nasirin (Kapolsek)
Sementara itu ,salah satu pelaku illegal Refinery berinisial IM (47) mengatakan, dirinya bersedia mentaati seluruh himbauan dari kepolisian.
“Ya , kami sadar apa yang kami lakukan melanggar hukum dan kami siap mengikuti arahan dan mematuhi setiap himbauan yang diberikan, tetapi tolong pak” berikan kami solusi .Karena, ini mata pencaharian kami dari hasil inilah kami bisa menghidupi anak istri kami,” ujarnya.
Selain itu juga senada, warga Sanga Desa berinisial KS (37) dirinya mengatakan setiap satu boran dan masakan minyak memperdayakan 5 sampai15 pekerja.
” Yentunya, kalau sampai pengeboran dan penyulingan minyak ini di tutup berapa ribu pengangguran hilang mata pencarian dan lalu kemana kami akan mencari untuk memenuhi biaya anak sekolah dan kebutuhan kami sehari-hari.Tolong berikan kami kami solusi pak,” pungkasnya dengan nada penuh harapan. (Rendi)