INDODAILY.CO, PALEMBANG — Selamat dari tragedi tsunami aceh
Namanya julizar dina,dina biasa orang memangil nya seorag gadis kecil yang selamat dari tragedi tsunam seorang anak dari muslizar puteh dan bherthalina achmac, dia lahir di Aceh Barat di Meulaboh tanggal 21 Juli 1992, masa kecilnya selalu berpindah-pindah tempat karna orang tua nya berkerja di kantor pusat statistik.dia sempat TK di Meulaboh Kemudian Bapak nya pindah tugas kerja ke Tapaktuan Aceh Selatan di Aceh Selatan dia melanjutkan SD dari kelas 1 sampai dengan kelas 5 kemudian di kelas 6 Bapak nya pindah lagi karna mengambil pensiun, dan kami dua ikut pindah lagi di banda aceh oh iya sebelumnya dia berpindah-pindah itu mereka tingal di rumah dinas rumah pribadi mereka ada di banda aceh, kelas 6 SD sampai 2 SMP itu dia lanjutkan di Banda Aceh.
26 desember 2004 beberapa jam sebelum bencana itu melanda, Pada saat kejadian itu kebetulan bertepatan dengan hari Minggu Posisi dina pada saat itu sedang ada di rumah waktu itu ia baru pulang joging bersama keluarga nya, waktu itu pulang jogging ia langsung mandi bersih-bersih kemudian sarapan sambil nonton TV.
Pada saat itu persis pada jam 8 tiba-tiba gempa dina dan semua yang ada di dalam rumah kemudian keluar ke halaman rumah, waktu itu bapak nya baru selesai cuci mobil santai santai karena hari Minggu pas gempa itu mereka keluar semua dari dalam rumah, semakin kencang goncangan gempa itu kebetulan di depan rumah dina itu ada kali dan di seberang kali itu ada ruko dan ruko itu hancur dan roboh karena goncangan gempa yang sangat besar sekali sampai 9,0 maknitudo.
Selesai gempa itu Ibu nya dina itu mau masuk ke rumah karna barang-barang di dalam rumah pada kejatuhan semua, efek dari goncangan gempa yang besar Bapak nya dina langsung melarang karena Ibu nya ada sakit rematik dan juga faktor usia, Bapak nya bilang jangan masuk nanti kalau ada gempa susulan susah untuk keluar karena Ibu nya dilarang masuk oleh Bapak. lalu kakak nya yang masuk ke rumah untuk melihat keadaan di dalam rumah barang-barang pada berjatuhan semua mereka semua berkumpul di rumah kecuali abang saya yang nomor 4, kami 6 bersaudara abang saya yang nomor 4 itu Kebetulan lagi menginap di rumah temannya setelah gempa itu dia pulang.
Tidak lama Setelah itu ada lagi gempa susulan dan tetangga tetangga dari belakang rumah dina itu pada lari ke depan semua sambil ngomong bu lari Bu air laut sudah naik, Pada saat itu dina dan keluarga rumahnya bingung air laut naik, di depan rumah dina itu kebetulan ada kali dan pada saat itu ia melihat di aliran kali itu sudah ada rumah dan perabotan apapun yang terhanyut oleh air laut.i’m
Otomatis pada saat itu ia langsung memegang tangan Ibu nya lalu mengajaknya lari, namun dina tidak tahu keluarga nya yang lain pada ke mana larinya kemana dan Bapak nyapun tidak tahu kemana, begitupun abang abang nya pokoknya masing-masing menyelamatkan diri.
dina langsung lari dengan ibunya pertengahan jalan Ibunya berhent dan bilang kamu lari saja sendiri Ibu sudah tidak sanggup lagi karena sudah capek karena efek sakit rematik, Ibunya adi gampang sekali kecapean, dinapun bilang ke ibunya ayo bu kita lari menyelamatkan diri larinya pelan-pelan aja.
Kebetulan di samping tempat ia lari itu ada ruko dan ruko itu pintu bagian belakang nya sudah jebol diterjang oleh air, dan air yang menerjang itu warnanya hitam dia sangat terkejut pada saat itu dan sangat takut sekali karena Airnya sudah mengejar dina dan ibunya, dari belakang air itu mengalir dari belakang kami dina terus membawa Ibu nya berlari tiba-tiba datang bapak nya dari belakang sambil bilang, Tina lari terus biar ibu sama bapak.
Dinapun lari tetapi Ibu sama Bapak nya tetap di belakang, ia lari sampai di sebuah rumah dan rumah itu mempunyai balkon, Jadi pas dia mau naik ke balkon itu tapi tangga yang ingin dinaiki ke balkon itu sangat ramai karena semua orang ingin naik, akhirnya mereka mengantri dibawa menunggu di lantai dua rumah itu Saya menunggu. dia meliihat ke belakang Ibu sama Bapak nya ada di mana, ketika saya melihat ke belakang lagi airnya itu sudah selutut waktu itu, pada saat itu dina melihat ibunya pada saa terakhir kalinya Itu posisinya seperti berlutut seperti bersimpuh dan sudah terjatuh.
setelah itu dina pun dibawa oleh air Ketika ia dibawa oleh air ke genteng rumah orang, saya terombang-ambing oleh air laut cukup lama ia terombang-ambing waktu itu kira-kira sampai sore nya ia baru terdampar.
Pada saat terombang-ambing dia sempat tenggelam berapa kali karena ombak yang begitu besar, sempat tenggelam juga beberapa kali, dia berpegangan lagi dengan apapun yang di sekelilig nya entah itu lemari, kayu dan apapun yang ada di sekeliling nya yang mengapung, tepat waktu itu udah siang ada kapal lewat kayaknya kapal penyelamat cuman agak jauh tetapi pada saat dia minta tolong, kapal itu tidak mendengar suaranya, dia terombang-ambing lagi sampai dia terdampar di Gampong Pande jaraknya lumayan agak jauh dari rumah nya, dia terdampar di situ sampai air surut di sekelilingnya, saat itu banyak mayat di sekeliling saya pada saat itu cuma saya yang selamat di sekeliling itu .
Pada saat itu juga dia minta tolong ada yang menyambut tetapi posisinya jauh, jauh dari nya iapun menunggu orang yang datang karena kaki dia saat itu terluka tidak terlalu parah tetapi telapak kakinya robek, terus ada luka tepatnya di kaki sebelah kanan. Yang meyelamatkan saya pada saat itu ada abang-abang kebetulan abang-abang itu rumahnya di lokasi itu.abang itu bertanya di mana orang tua dina kemudian ia menjawab bahwa ia dari daerah lampase dan ia tidak tahu orang tua nya di mana, abang itu bertanya lagi ia mau ke mana Dan iapun menjawab mau ke tempat orang yang selamat itu dimana kumpulnya, sembari menunggu dina dikasih 2 jerigen besar yang sudah diikat dengan tali kata abang itu ketika sewaktu-waktu air laut naik lagi itu bisa ia pergunakan untuk pelampung, sementara Abang itu mencari orang tuanya. Dan pada saat itu Kebetulan dina di Bekasi popcorn yang besar sementara menunggu Abang itu mencari orang tuanya ia sambil makan popcorn yang diberikan-nya itu nggak lama, setelah itu Abang itu kembali saya diajaknya ke masjid raya Baiturrahman di situ tempat berkumpulnya orang-orang yang selamat. Sembari berjalan mengikuti Abang itu. dina melihat mayat mayat mayat yang ada di sekitar tempat dia berjalan tetapi di sepanjang jalan tetapi ia tidak menemukan mayat mayat dari keluarganya, sampai di jembatan bernama Jembatan Berdayung sudah di Jejer mayat-mayat kami berdua berinisiatif untuk melihat mayat mayat tersebut tetapi tidak menemukan mayat dari keluarga mereka.
Nah di situ ada orang yang membagikan nasi Tetapi hanya nasi tanpa lauk dan air yang hanya dibungkus dengan plastik, setelah makan nasi putih dia pun meminum air yang disediakan itu kami lanjut lagi perjalanan menuju Masjid Raya Baiturrahman. ketika hampir sampai di Masjid Raya dina ngomong ke Abang itu Bang Saya tidak menemukan keluarga saya Boleh saya ikut Abang, Karena pada saat itu ia masih anak-anak masih umur 13 tahun dan tidak tahu mau ke mana waktu itu. abang menjawab oh tentu boleh nanti ikut Abang, akan tetapi tidak lama setelah itu ada yang memanggil nama dina dari belakang pas dia menoleh ke arah yang memanggil saya itu Saya melihat ternyata itu Abang ipar nya. kebetulan Abang ipar nya itu nyari anaknya karena anaknya terseret tsunami juga.
Alhamdulillah anak nya Selamat diselamatkan oleh abang nya dina pas tsunami datang abang saya nomor 4 itu yang menggendong keponakan nya. di bawah lari ke tempat yang tinggi itu namanya di Aceh Besar kebetulan daerah Aceh besar itu adalah daerah gunung. Setelah dipanggil oleh Abang ipar nya itu ia dibawa pulang ke rumah kakak nya. kebetulan rumahnya itu tidak terkena tsunami pas sampai di rumah kakak perempuan dina itu sudah menangis-nangis dan menanyakan di mana Ibu bapak dan di mana anaknya dan keluarga yang lainnya, dina menjawab tidak tahu. Setelah itu dina dimandikan oleh tetangvanya, Pada saat itu ia tidak mau mandi karena ia sempat trauma dengan air, setelah di bujuk Akhirnya saya mau mandi Saya di rumah kakak perempuan itu saya sampai 3 hari setelah itu Datang lah abang nya nomor 4 bawa keponakan dan bilang bahwa anaknya itu selamat.
Tetapi karna tragedi trsunami itu di antara mereka 6 bersaudara hanya bertiga yang selamat kebetulan dina anak bungsu, kakak nya yg nomor 4 dan kaka perempuan nya yang selamat pada tragedi itu, ibu dan bapak nya dan juga saudaranya yang lain tidak ada yang selamat. yang membuatnya semakin bertambah sedih mayat mereka rudak ada yang di temukan.
Hal yang paling menyakitkan buat dina adalah kehilangan kedua orang tua dalam waktu yang bersamaan di saat usianya baru beranjak 13 tahun karna di usia itu saya masi sanga butuh figur orang tua untuk melanjutkan hari-hari nya, Hari-hari berlalu duka yang mendalam harus tegar di terima karna tiada guna sebuah keterburukan, semua harus di lalui meskipun meninggalkan duka yang mendalam.
Keluarga nya yang masi ada selalu memberi nya semangat dan mengginggatkan bahwa hidup tidak sampai di situ saja semua harus berjalan dan di lewati lagi, perlahan-lahan dina kembali bersekolah bersemangat walaupun masi membekas duka yang mendalam.
Lanjut sekolah SMP sampai kelas 2 dina ikut dengan kakak perempuannya ia di sekolahkan oleh kakaknya, pas SMP kelas 3 dia pindah ke medan sumatra utara ikut dengan tantenya adik dari alm ibunya dina. pas masuk SMA ia pindah lagi ke aceh barat daya di sana ia tingak di rumah adik dari alm bapaknya sampai dengan selesai SMA
Setelah itu dina kembali lagi ke banda aceh untui melanjutkan kuliahnya di sana dan tingal di rumah sendiri kebetulan rumahnya yang runtuh karna tsunami telah di banggun lagi atas bantuan dari para relawan yang membantu.
Saya melanjutkan S1 nya di UIN ar-raniry Banda Aceh dina mengambil jurusan Kesejahteraan Sosial di fakultas dakwah dan komunikasi UIN ar-raniry Banda Aceh, 2016dina menyelesaikan kuliah. dan ia bekerja di kontrak di uin tempat ia kuliah selama 4 tahun.
Di akhir tahun 2016 dina bertemu dengan laki-laki bernama jufrizal yang kebetulan baru pulang dari china lepas menyelesaikan S2 dan sebagai dosen kontrak di uin ar-raniry berada satu kantor dengan dina seperti layaknya orang-orang nereka berteman selama 3 bulan mereka kenal mereka memutuskan bertunangan pada januari 2017, dan lanjut untuk menikah di 1 oktober 2017.
Samapai dengan sekarang dina dan jufrizal telah memiliki 2 anak, anak yang pertama bernama Rayka Ikhwanul Hakim yang lahir pada ( 12-8-2018) dan anak kedua mereka bernama Aranaya Hiza Zaldine yang lahir pada (27-5-2021).