Serap 96 Persen Anggaran untuk Produk Dalam Negeri, Kementerian ATR/BPN Raih Peringkat Ketiga P2DN dari Kemenperin

JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) meraih peringkat ketiga secara nasional dalam Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P2DN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Senin (15/12/2025).

Capaian ini menjadi bukti komitmen Kementerian ATR/BPN dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait optimalisasi penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa.

Kepala Biro Umum dan Layanan Pengadaan Kementerian ATR/BPN, Awaludin, menyampaikan bahwa pihaknya secara konsisten menerapkan kebijakan P2DN di seluruh proses pengadaan. Setiap penyedia barang dan jasa diwajibkan mengutamakan produk dalam negeri.

“Dari total anggaran Kementerian ATR/BPN tahun 2024 yang mencapai sekitar Rp4,29 triliun, realisasi penggunaan produk dalam negeri mencapai 96 persen. Atas capaian tersebut, Kementerian ATR/BPN berhasil meraih peringkat ketiga secara nasional,” ujar Awaludin di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta.

Penilaian P2DN dilakukan dengan mengelompokkan kementerian dan lembaga ke dalam beberapa kategori anggaran, yaitu besar, menengah, dan kecil. Kementerian ATR/BPN masuk dalam kategori anggaran menengah dan mampu bersaing dengan kementerian serta lembaga lain secara nasional.

Menurut Awaludin, keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan regulasi internal yang ketat, khususnya bagi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Selain itu, Kementerian ATR/BPN juga secara aktif melakukan sosialisasi kepada satuan kerja (Satker) baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Sosialisasi kami lakukan sejak tahap perencanaan pengadaan agar seluruh Satker dapat mengutamakan produk dalam negeri dalam rencana belanja tahunan,” jelasnya.

Kebijakan P2DN bertujuan untuk menggerakkan perekonomian nasional. Belanja pemerintah terhadap produk lokal diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, menjaga perputaran ekonomi tetap berada di dalam negeri, serta meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha lokal di berbagai daerah.

Awaludin berharap, capaian peringkat ketiga ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja ke depan.

“Tahun ini kita berada di peringkat tiga. Mudah-mudahan tahun depan bisa naik ke peringkat dua atau bahkan satu. Harapannya, seluruh Satker semakin konsisten berbelanja produk dalam negeri karena kualitas produk lokal juga tidak kalah,” pungkasnya.

Penghargaan P2DN tersebut diberikan setelah Kementerian ATR/BPN melalui proses penilaian ketat oleh Kemenperin. Kementerian ATR/BPN dinilai unggul dalam aspek implementasi, upaya, inovasi, serta mitigasi risiko dalam pelaksanaan kebijakan P2DN. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (*)

Pos terkait