INDODAILY.CO, OKI – Meski di tengah keterbatasan anggaran, Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ilir mengkaji prioritas manajemen lalu lintas publik, dalam rangka memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ilir Alexander Bustomi.
“Perlunya penguatan sinergitas dan kolaborasi dengan multi Stakeholder dalam melakukan prioritas pengkajian manajemen lalu lintas dan angkutan publik baik Kementrian, Pemerintah Provinsi, Polairud, Satlantas ini yang perlu kita kuatkan,” ujarnya, Kamis, (09/02/2023).
Pihaknya meminta masukan dari kawan kawan media, hal ini menjadi mimpi kedepan yang akan kita garap, semisal terkait parkir elektronik, KIR Elektronik yang akan dimaksimalkan agar sistem pengawasan lebih terpantau dan terekam serta hal lainnya.
“Kita kumpulkan dulu kendala kendala yang ada, kenapa sejauh ini belum terealisasi dalam rangka mendukung smart city yang pernah diraih Pemkab OKI melalui Kominfo beberapa waktu lalu.
“Dalam layanan publik kita perlu digitalisasi, itupun dalam rangka transparansi, dalam rangka perbaikan tata kelola, dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah dan dalam rangka memberikan layanan lalu lintas dan transportasi darat, laut, udara yang baik seperti melengkapi sarana rambu rambu,” imbuhnya.
Dikatakannya, intinya kita akan berusaha sesuai fungsi dan kewenangan Dishub Kabupaten Ogan Komering Ilir, sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.
“Untuk soal pelayanan transportasi angkutan sejauh ini karakteristik kita lebih senang dengan kendaraan angkutan masing masing, orang lebih memilih ojek dari pada angkot, begitu juga di desa desa,” terangnya.
Namun kata Alex, sejauh ini kendaraan Damri sudah berjalan bagus dipilih lebih murah dan nyaman terpenting terintegrasi, meski belum berbicara lebih kompleks lagi seperti kota kota besar, paling tidak bagaimana menyiapkan transportasi komunal.
Sementara itu katanya, bus sekolah bantuan kementrian yang diusulkan, anggota DPR RI Dapil OKI Hanna Gayatri sangat membantu ternyata bahkan masih kekurangan.
“Sambutan sangat positif bagi dunia pendidikan OKI, kita juga akan meminta bantuan ke kementrian, karena memberikan dampak dan manfaat meski ditengah keterbatasan kemampuan daerah,” pungkasnya.