INDODAILY.CO, PALEMBANG — Puluhan massa yang tergabung dari Sriwijaya Corruption Wacth (SCW) menggelar aksi unjuk rasa (unras) di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (19/10/2022).
Koordinator Aksi, M Sanusi AS mengatakan pihaknya menyampaikan sedini mungkin indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di beberapa dinas Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
“Karena kita mendengar dan melihat langsung tentang proses persiapan pemenang tender itu jelas-jelas diarahkan,” ujar Sanusi As dalam orasinya di Kejati Sumsel.
Dikatakan Sanusi, pihaknya meminta kepada pihak Kejati Sumsel untuk memeriksa sedini terkait dugaan aliran dana tentang proyek yang terjadi di Kabupaten Muba, terutama dinas PUPR, dinas Kesehatan, Disperindag, PMD dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muba.
“Kita berharap penuh kepada pihak Kejati Sumsel, untuk segera mungkin memanggil para pihak yang terkait dalam proyek yang diduga sudah diatur dan diarahkan kepada pemenang tersebut,” ucapnya.
Sanusi menyebut, pihaknya memastikan bahwa hal itu tidak akan benar proyeknya, tidak akan berjalan dengan baik bahwa beberapa fee atau uang sudah diambil oleh pihak tertentu. Sehingga pihaknya yakin bahwa proyek tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan benar.
“Puncaknya untuk kabupaten Muba, pada tanggal 9 Desember 2022 mendatang, (Hari Antikorupsi se-Dunia_red). Kami akan melakukan aksi unras di Gedung merah putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kalau Kejati Sumsel lambat untuk mengatasi atau menindaklanjuti tentang laporan-laporan SCW di Kejati Sumsel,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Fungsional Humas Kejati Sumsel, Okmah mengatakan pihaknya mengucapkannya berterimakasih atas aspirasi yang disampaikan teman-teman SCW di Kejati Sumsel.
“Kami sangat mendukung apa yang telah disuarakan oleh teman-teman. Tentunya kami akan laporkan kepada pimpinan,” tukasnya.