INDODAILY.CO, PALEMBANG — Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang kedatangan Tim dari Seketariat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan guna melakukan supervisi terhadap Barang Milik Negara (BMN) dan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara, Rabu (16/10).
Kedatangan Tim Supervisi ini disambut langsung oleh Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Desi Andriyani didamping oleh para pejabat struktural, dan operator pengelola BMN Lapas Perempuan Palembang.
Dalam hal ini, Tim supervisi ditjenpas melakukan pengecekan dan verifikasi terhadap BMN yang ada di Lapas Perempuan Palembang, mulai dari aset bergerak seperti kendaraan hingga aset tidak bergerak seperti bangunan dan fasilitas penunjang lainnya. Tim juga memberikan masukan terkait perbaikan dan pemeliharaan yang perlu dilakukan untuk menjaga kondisi BMN tetap prima.
Selain itu, Tim Supervisi Ditjenpas juga mengingatkan agar proses penyusunan RKBMN dilakukan dengan cermat berdasarkan evaluasi kebutuhan di Lapas Perempuan Palembang untuk tahun mendatang. Penyusunan ini juga harus melibatkan semua bagian di Lapas Perempuan Palembang, guna memastikan bahwa kebutuhan yang diajukan sesuai dengan prioritas dan berguna sesuai fungsinya.
Dengan adanya kunjungan supervisi perencanaan BMN kali ini, Desi berharap pengelolaan Barang Milik Negara dan Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara untuk tahun anggaran 2025 di Lapas Perempuan Palembang dapat lebih terintegrasi dan terencana, serta mendukung kelancaran operasional dalam menjalankan tugas dan fungsi pemasyarakatan.
Supervisi ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa semua Barang Milik Negara yang ada di Lapas Perempuan Palembang ini terakomodir dengan baik, digunakan sesuai peruntukan, dan dipelihara dengan benar. Selain itu, penyusunan RKBMN untuk tahun anggaran 2025 agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari sertiap bagiannya.
“Kami mengucapkan terima kasih untuk Tim Supervisi Ditjenpas yang sudah berkenan ke Lapas Perempuan Palembang guna tinjau langsung Barang Milik Negara yang sudah ada serta memberikan masukan untuk Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara di tahun mendatang.” ungkap Desi.