INDODAILY.CO, BANYUASIN — Pelaksanaan program ketahanan pangan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin mendapat apresiasi dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) saat melakukan penelitian bertajuk “Kajian Dampak Ekonomi dari Pelaksanaan Ketahanan Pangan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan”, Rabu (18/12/2025).
Penelitian tersebut dilaksanakan oleh peneliti LD FEB UI, Ratih Wulan Sari, yang melakukan observasi langsung terhadap berbagai sarana ketahanan pangan dan pembinaan kemandirian yang dikelola Lapas Banyuasin. Kegiatan ini merupakan bagian dari kajian nasional LD FEB UI untuk menilai dampak ekonomi dari implementasi program ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan.
Dalam kunjungannya, Ratih meninjau green house melon jenis Inthanon, unit produksi tempe, kolam budidaya ikan lele, peternakan ayam, serta sarana asimilasi dan edukasi bagi warga binaan pemasyarakatan. Seluruh unit tersebut menjadi bagian dari program pembinaan yang berorientasi pada peningkatan keterampilan dan produktivitas warga binaan.
Ratih Wulan Sari mengungkapkan bahwa Lapas Banyuasin memiliki pengelolaan ketahanan pangan yang sangat baik dibandingkan dengan lapas lain yang telah dikunjunginya.
“Dari beberapa lapas yang saya datangi, baru Lapas Banyuasin yang ketahanan pangannya paling mantap, lengkap, dan beragam,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin, Tetra Destorie, menyampaikan bahwa program ketahanan pangan yang dijalankan merupakan bentuk komitmen Lapas Banyuasin dalam mendukung kebijakan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan yang aplikatif.
“Program ketahanan pangan ini kami jalankan tidak hanya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga sebagai sarana pembinaan dan asimilasi agar warga binaan memiliki bekal keterampilan saat kembali ke masyarakat,” kata Tetra Destorie.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya menyambut baik pelaksanaan penelitian dari kalangan akademisi sebagai bagian dari evaluasi dan pengembangan program pembinaan.
“Kami terbuka terhadap penelitian dan kajian ilmiah seperti ini. Harapannya, hasil penelitian dapat menjadi bahan perbaikan dan penguatan program ketahanan pangan ke depan,” tambahnya.
Kegiatan penelitian tersebut turut diisi dengan survei dan wawancara yang dilakukan oleh petugas Lapas Banyuasin guna mendukung pengumpulan data yang dibutuhkan oleh tim LD FEB UI.























