INDODAILY.CO, OKI — Kondisi jalan rusak parah tergenang air yang berlokasi di Desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tidak dapat di lewati oleh kendaraan roda empat dan roda dua viral di Sosial Media (Sosmed), setelah salah satu akun Tiktok @mbak.moniccc memposting kondisi jalan rusak parah.
Netizen warga +62 ini mengkritik Pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) dan Bupati OKI Iskandar SE, dimana dalam postingan nya ia meminta jalan untuk segera di aspal agar dapat dilalui oleh kendaraan dan menagih janji Bupati sewaktu kampanye Membangun OKI Dari Desa.
Diketahui netizen warga +62 yang memviralkan kondisi jalan rusak parah itu, bernama Monica Selvia (22) tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Sumatera Selatan (USS).
Bukan hanya kritikan kondisi jalan rusak, ada kreatif kata-kata yang dibuat oleh mahasiswi ini bersama rekannya, dimana mereka mengatakan, “Ngurung ke niat belaki budak ini lantak jalan jahat,” (Membatalkan menikah orang ini gara gara jalan rusak).
Saat dikonfirmasi Monica Selvia, warga Desa Sungai menang menjelaskan, video viral kondisi jalan rusak parah tersebut, ia posting bersama rekannya beberapa hari lalu.
“Video saya yang sempat viral itu berada di desa sungai menang, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, hampir setiap tahun kami mengalami jalan rusak parah berlumpur yang mana hal itu menghambat perekonomian kami, yang mana mobil tidak bisa lewat, tetapi motor masih bisa hanya saja membuat jalan pintas di hutan agar bisa melewati jalan putus tersebut,” jelas Monica kepada Indodaily.co, Selasa, (23/05/2023).
Monica menuturkan, perekonomian keluarganya juga menjadi imbas akibat jalan rusak yang mengakibatkan orang tua nya yang berprofesi sebagai penjual air galon isi ulang selama 2 minggu tidak berjualan.
“Seperti yang dirasakan bapak saya yang sebagai penjual isi ulang air galon sudah hampir 2 minggu tidak bisa bejualan karena mobil nya tidak bisa lewat jalan rusak. Ini sangat menghambat perekonomian bukan itu saja mobil truk pengangkut sawit pun sama, tetapi alhamdulillah masih ada jalan PT yang bisa di lewati walaupun menghabiskan waktu yang lumayan lama kerena harus muter jalan,” tuturnya.
Monica berharap, peran dari Pemkab OKI dan Bupati OKI sangat diharapkan oleh masyarakat khususnya di desa sungai menang agar jalan rusak parah tersebut dapat segera di perbaiki.
“Harapan saya kepada pemerintah khususnya Pemkab OKI terkait jalan rusak ini semoga cepat di perbaiki, lebih memperhatikan rakyat yang berada di desa kerena ini hampir setiap tahun kami rasakan, kalau hujan berlumpur kalau panas berdebu, sesuai dengan tagline nya jalan mulus usaha lancar, membangun OKI dari desa kami juga berharap apa yang di ucapkan bisa dibuktikan kerena kami tau bahwa pemerintah adalah orang baik yang mendengar keluh kesah masyarakat,” harapnya.
Kepala Desa Sungai Menang, Armadi mengatakan, pihaknya telah mengupayakan untuk segera memperbaiki jalan rusak parah yang viral oleh salah satu netizen.
“Iya benar itu jalan milik kabupaten, saya lupa tahun berapa dari kabupaten melalui dinas PU memberi batu nanti saya cek dulu. Jalan viral itu khusus dilalui untuk masyarakat sungai menang saja, waktu rusak pihak kami sudah melakukan penimbunan jalan, kami sokongan dengan mereka ada 14 mobil dan alat berat untuk memperbaiki,” kata Armadi.
Armadi menjelaskan, yang merusak jalan tersebut ialah masyarakat itu sendiri, dimana kendaraan milik masyarakat mengangkut buah sawit biasa melalui jalan tersebut dengan tonase kelebihan muatan.
“Masyarakat ini kan banyak, hampir ada 25 mobil yang mengangkut sawit melewati jalan itu sehari semalam hancur lagi karena hujan, sekarang ini posisinya saya sudah memanggil pihak dari perusahaan PT Sampoerna Agro dan London Sumatera (Lonsum) untuk menimbun jalan hari ini, karena namanya kita meminjam. Sebenarnya yang merusak jalan ini masyarakat itu sendiri tonase angkut buah sawit itu kelebihan muatan,” jelas Armadi.
Dia menambahkan, untuk upaya, pihaknya belum pernah mengajukan proposal ke pemerintah kabupaten karena jalan itu sebelumnya sudah pernah ada pengerasan akan tetapi hancur kembali. Karena jalan kabupaten yang rusak, ia telah mengarahkan untuk kendaraan masyarakat agar melewati jalan kebun milik perusahaan.
“Memang benar masyarakat saya lewat di jalan kebun milik perusahaan, karena sebelumnya saya sudah meminta izin agar masyarakat dapat melalui jalan nya, sudah ada janji. Mudah mudah jalan yang viral lambat menikah itu besok segera di perbaiki juga oleh pihak perusahaan karena jalan di sana air nya keluar dari dalam mengingat di sana lahan gambut,” tandasnya.
Camat Sungai Menang, Syawal Harapan menuturkan, pihaknya membenarkan ada satu titik jalan rusak parah di desa sungai menang dan akan segera diperbaiki mengingat masih menunggu alat berat.
“Iya benar ada satu titik jalan rusak yang agak dalam, kalau tidak salah hari ini akan di perbaiki atau besok masih menunggu alat berat, intinya jangan saling menyalahkan, saya mengakui selaku camat ada titik jalan rusak tersebut, jalan rusak tersebut tidak bisa serta merta masyarakat menyalahkan pemerintah karena jalan itu belum 100 persen di aspal masih pengerasan belum di cor tapi sudah keras,” tutur Syawal.
Syawal menyampaikan, karena kondisi cuaca hujan semestinya jalan tersebut belum boleh di lalui oleh kendaraan dengan muatan tonase berlebihan, ia mengakui bahwa jalan viral rusak parah itu sudah berbentuk kubangan dan pihaknya juga menerima kritikan dari masyarakat sebagai kritik membangun.
“Karena kondisi cuaca intensitas hujan tinggi seharusnya jalan itu belum boleh di lalui oleh kendaraan tonase diatas 6 ton, masyarakat sendiri bila di arahkan itu tidak terima karena tonase muatan angkut kendaraan mereka melebihi kapasitas. Jalan itu sudah berbentuk kubangan, masalah ini ada pro dan kontra dengan pemerintah akan tetapi kritikan untuk membangun itu kami terima jadi titik jalan rusak itu segera kami mengupayakan perbaikan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten OKI Man Winardi melalui Kepala Bidang Bina Marga (Kabid BM) Rifki Imanuddin Kunto saat konfirmasi perihal tersebut belum dapat memberikan keterangannya. (Ludfi)