Warga Binaan Lapas Narkotika Muara Beliti Ikuti Pelatihan Kemandirian Bersertifikat di Bidang Pertukangan

INDODAILY.CO, MUARA BELITI — Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan dan pemberdayaan warga binaan melalui penyelenggaraan Pelatihan Kemandirian Bersertifikat di Bidang Pertukangan.

Kegiatan ini resmi dibuka pada hari Senin, 21 Juli 2025, dan dihadiri langsung oleh Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lubuklinggau, Bapak Toto Harianto, serta Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, Amd.IP., S.H., M.H.

Dalam sambutannya, Kalapas Ronald Heru Praptama menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya nyata Lapas dalam membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat dan bersertifikasi, guna mendukung proses reintegrasi sosial saat mereka kembali ke masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan memiliki kesempatan untuk berubah dan menjadi pribadi yang mandiri. Melalui pelatihan ini, mereka tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga sertifikat resmi dari BLK yang dapat digunakan sebagai bekal untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BLK Kota Lubuklinggau, Bapak Toto Harianto, mengapresiasi sinergi yang telah terjalin antara pihak Lapas dan BLK. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan vokasional sebagai bekal keterampilan hidup bagi warga binaan.

“Kami hadir tidak hanya untuk memberikan pelatihan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap program pembinaan di lembaga pemasyarakatan. Harapan kami, warga binaan bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” tutur Toto.

Pelatihan pertukangan ini akan berlangsung selama beberapa minggu, dengan kurikulum yang mencakup teori dasar, praktik kerja, serta evaluasi keterampilan. Para peserta yang lulus akan menerima sertifikat kompetensi resmi dari BLK, sebagai bukti keahlian mereka di bidang pertukangan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang rutin dilaksanakan di Lapas Narkotika Muara Beliti, sebagai bentuk implementasi dari prinsip pemasyarakatan yang berorientasi pada pembinaan dan pemberdayaan warga binaan.

Pos terkait