PALEMBANG, INDODAILY.CO – Mie Mias, salah satu produk pangan berupa kulit pangsit dan kulit dinsum, kini sudah beredar luas di pasar tradisional di Sumatera Selatan (Sumsel), terutama di Palembang.
Usaha yang berada di Lorong Sawah Jalan Jaya 6 Kelurahan 16 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang Sumsel ini, menjadi salah satu produsen kulit pangsit dan dinsum, yang kini mulai dilirik pangsa pasar nasional.
Tak hanya menyasar ke Sumsel saja, produk olahannya pun sudah terbang ke berbagai provinsi di Indonesia, seperti Pulau Sumatra, Pulau Jawa hingga ke Papua.
Adi Surya Dirgantara (36) tak menyangka, usaha bahan makanan yang dia rintis sejak tahun 2018 lalu, menuai sukses. Usaha pembuatan kulit pangsit dan dinsum yang dirintisnya, berawal dari keinginannya untuk mandiri dan hijrah dari pekerjaan yang riba.
Empat tahun sudah dia menjalani usahanya, dari awal modal hanya ratusan ribu, kini dia bisa meraup kesuksesan yang luar biasa. Untuk memproduksi bahan makanannya tersebut, dia hanya bermodal mesin giling sederhana yang harganya hanya Rp 150.000 saja.
Tapi kini, dia bisa mempunyai mesin giling pabrikan hingga beberapa unit, untuk membuat produknya dalam jumlah yang besar. Dalam membangun bisnisnya hingga sudah menjadi home industry skala menengah, dia dibantu oleh 12 orang karyawannya.
Usaha berkembang, Adi pun mulai memikirkan kenyamanan dan keselamatan jiwa para pekerjanya, yang dinilainya sangat ulet dalam melakukan tugas-tugas mereka setiap harinya.
“Walau risiko kecelakaan di dapur produksi saya rendah, tapi bisa berakibat fatal jika tidak hati-hati. Seperti mesin penggilingan bahan. Ketika pekerja tidak waspada, tangannya bisa terluka bahkan hancur, saat lalai dalam pengoperasian mesin penggiling,” ujarnya kepada Indodaily.co, Jumat (2/12/2022).
Dia pun ingin mendaftarkan para pekerjanya untuk masuk sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Namun awalnya, lulusan Universitas Bina Darma (UBD) Palembang ini, benar-benar bingung bagaimana sistem cover dari BPJS Ketenagakerjaan.
Adi pun berselancar di sosial media bahkan dia mengunduh aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), untuk mencaritahu bagaimana pelayanan BPJS Ketenagakerjaan yang cocok untuk para karyawannya.
“Akhirnya saya membaca dan banyak sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Di sana saya mulai tergerak untuk mendaftarkan para karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan, untuk jenis kecelakaan,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, dia akan mendaftarkan para pekerjanya agar ketakutannya akan ancaman keselamatan kerja di bisnisnya, bisa teratasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Apalagi dia pernah melihat banyak pedagang di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang, yang sudah memakai kartu BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya ingin pegawai saya seperti mereka. Walau bekerja dengan gaji yang seadanya, namun keselamatan mereka terjamin saat bekerja sama saya,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru secara simbolis membagikan 2.000 kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja sektor nonformal, salah satunya ke para pedagang di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang, Selasa (29/11/2022).
Ribuan kartu BPJS Ketenagakerjaan melalui CSR PT Perkebunan Nusantara (PTPN7) itu, menjadi langkah awal dalam mengajak BUMN lainnya untuk lebih peduli dengan sesama. Dia pun mengimbau para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, hingga lembaga korporasi lainnya turut andil memberikan bantuan kepada ara pekerja non formal.
“Saya terharu ini para pedagang bisa mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan. Dengan ini mereka akan merasa aman dalam bekerja. Kita berharap kegiatan ini dapat memantik kepedulian saudara kita terutama para OPD, instansi vertikal dan lembaga bisa memberikan bantuan untuk mengcover saudara-saudara kita ini, karena kegiatan seperti ini perlu diawali dalam membangkitkan kepedulian,” ujarnya.
Dua mengatakan, pekerja sektor nonformal menjadi salah satu pendukung utama dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi. Karena itu sudah sepantasnya para pekerja non formal tersebut diberikan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Herman Deru juga mengimbau kepada Ketua Asosiasi Pekerja, untuk mendaftarkan anggotanya ke BPJS Ketenagakerjaan.
Dirinya juga menghimbau para Ketua Asosiasi Pekerja untuk dapat mendaftarkan anggotamya ke BPJS Ketenagakerjaan.
Ditambahkan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Palembang, Moch Faisal, secara nasional setidaknya ada 153.000 orang mengalami kecelakaan kerja pada 2020. Namun pada 2021 menurun menjadi 82.000 orang.
Sementara di Sumbagsel pada 2020, terjadi 2 persen dari jumlah nasional dan meningkatkan jadi 5 persen pada 2021.
“Saya sangat senang, dengan adanya pembagian kartu BPJS Ketenagakerjaan ini, merupakan implementasi impres Nomor 4 Tahun 2022, tentang pengentasan kemiskinan ekstrim di Indonesia,” ungkapnya.