INDODAILY.CO, LAHAT — Pengamat Politik Sumatera Selatan (Sumsel), Dr. Junaidi Ahmad, M.Si menanggapi beredarnya terkait video sepotong kecepul dan Pisang Goreng yang viral di media sosial (Medsos). Saat Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Lahat, Widia Ningsih melakukan kampanye di Kecamatan Kikim Raya Kabupaten Lahat, beberapa waktu lalu.
Dr. Junaidi mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut yang disampaikan Cawabup Paslon nomor 2, Widya Ningsih memberikan semacam kata-kata kecepul dan pisang goreng itu merupakan sebuah kata bermakna kiasan untuk masyarakat Kikim Area.
“Sebetulnya kecepul dan pisang goreng itu bukan makna yang sebenarnya. Tetapi perkataan itu merupakan kata-kata kiasan, yang menggambarkan bahwa masyarakat jangan mau hak suaranya dibeli dengan murah,” ujar Mantan Ketua Bawaslu Sumsel periode 2017-2022, Dr. Junaidi saat diwawancarai indodaily.co, pada Senin (11/11/2024).
Dr Junaidi menyebut, bahwa pergunakanlah hak suara masyarakat Kabupaten Lahat itu, dengan sebaik-baiknya. Jangan tergadai oleh namanya kecepul dan Pisang Goreng.
Sekali lahi ‘Kecepul dan pisang goreng itu, bukan makna yang sebenarnya. Akan tetapi harga pisang goreng dan kecepul itu sangat murah. Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Lahat harus cermat dan cerdas dalam menerjemahkan makna tersebut,” kata Mantan Komisioner KPU Pagaralam periode 2009-2014.
Menurut Dr Junaidi, kecepul dan pisang goreng tersebut merupakan makanan khas Besemah termasuk Kikim area, yang mudah didapatkan oleh masyarakat maupun penduduk itu sendiri.
“Saya berharap masyarakat Kikim area harus lebih cermat dan jangan gampangan, serta jangan mudah terpengaruh dengan iming-iming ataupun janji palsu oleh Paslon Cabup-cawabup lainnya. Oleh karena itu, masyarakat jangan dihargai dengan kecepul dan pisang goreng yang disampaikan Widya Ningsih,” tandasnya.