INDODAILY.CO, PALEMBANG, INFO_PAS —- Program Rehabilitasi Narkotika di Lapas Perempuan Palembang merupakan salah satu pelayanan yang diberikan kepada Warga Binaan sebagai bentuk kesungguhan.
Bentuk kesungguhan akan komitmen terhadap pelayanan terbaik untuk masyarakat dan juga bagi Warga Binaan.
Bekerjasama dengan Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) Sumatera Selatan, Warga Binaan yang sudah terpilih rutin mengikuti program Konseling Adiksi yang diadakan setiap harinya, (25/8).
Warga Binaan yang mengikuti konseling atau disebut juga Residen, sudah diseleksi berdasarkan beberapa kriteria dan nantinya akan menjadikan mereka sebagai Warga Binaan percontohan bagi yang lainnya.
Konseling Adiksi merupakan salah satu metode rehabilitasi yang dilaksanakan secara individu dan kelompok untuk Warga Binaan. Konseling adiksi berlangsung kurang lebih 30-60 menit untuk masing-masing residen.
Konselor terlebih dahulu membangun hubungan saling percaya satu sama lain sehingga residen terbuka dan mau menceritakan permasalahan yang saat ini tengah dihadapinya.
Hal ini tentu saja sangat membantu konselor untuk bisa membantu dan memfasilitasi penyelesaian. Kegiatan ini juga sebagai bahan untuk terapi lanjutan sesuai kebutuhan individu residen bersangkutan.
Kalapas Perempuan Palembang, Desi Andriyani menyampaikan bahwa konseling rehabilitasi ini merupakan bagian dari upaya pembinaan yang memberikan dampak positif bagi Warga Binaan. “Dalam hal rehabilitasi bagi tahanan dan narapidana dengan riwayat pernah mengkonsumsi narkotika, cara yang dilakukan Lapas agar mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut yakni dengan melakukan pembinaan khusus, yang dapat memulihkan keadaan fisik dan mentalnya menjadi sehat dan lebih baik. Diharapkan kedepannya Warga Binaan agar kembali menjalankan kehidupannya secara lebih baik dan dapat menumbuhkan rasa optimisme untuk pulih dari ketergantungan narkotika khususnya,” tegas Desi.
“Konseling adiksi ini dapat melibatkan berbagai teknik, termasuk terapi perilaku kognitif, wawancara motivasi, terapi kelompok, pendekatan holistik, dan strategi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Tujuan utamanya adalah untuk mendukung pemulihan, memperkuat kemampuan individu, dan mencegah kekambuhan. Adapun metode yang digunakan meliputi diskusi, sesi tanya jawab, dan pemberian masukan terhadap Warga Binaan,” tutur Welly, salah satu Konselor Adiksi dari IKAI.