INDODAILY.CO, PALEMBANG — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Palembang menjadi tuan rumah pelaksanaan Pertemuan Rutin Persatuan Istri Pemasyarakatan (PIPAS) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Selatan, Sabtu (8/11).
Kegiatan ini mengusung tema “Membangun UMKM dan Menciptakan Keluarga yang Sehat dan Sejahtera.”
Acara dihadiri oleh Pembina PIPAS dan DWP Sumsel, Ketua PIPAS dan DWP Sumsel Ny. Hajerah Erwedi, para istri Kepala UPT Pemasyarakatan se-Sumatera Selatan, serta anggota PIPAS dan DWP dari berbagai cabang wilayah.
Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama untuk menjaga kebugaran dan mempererat kebersamaan antaranggota.
Suasana semakin semarak dengan penampilan Tari Colour Guard kolaborasi Robot Dance dan tabola bale yang dibawakan oleh warga binaan Lapas Perempuan Palembang, menampilkan kreativitas dan semangat mereka dalam berkarya.
Puncak kegiatan diwarnai dengan demo pelatihan kewirausahaan pembuatan tempe, yang dipandu langsung oleh Kasubsi Bimbingan Kerja dan Lolahasil Kerja (Bimker dan Lolahasker) Lapas Perempuan Palembang, Yocke Mella Hijriyah.
Melalui kegiatan ini, para peserta diajak untuk mempelajari proses pembuatan tempe secara praktis mulai dari tahap perendaman, fermentasi, hingga pengemasan sebagai inspirasi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di lingkungan masing-masing.
“Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana keterampilan sederhana seperti pembuatan tempe bisa dikembangkan menjadi peluang usaha yang bernilai ekonomi tinggi,” ujar Yocke.
Lapas Perempuan Palembang sendiri telah memiliki unit produksi tempe yang aktif dikelola oleh warga binaan. Produk yang dihasilkan tak hanya berupa tempe mentah, tetapi juga diolah menjadi keripik tempe, tempe mendoan, dan bahan makanan (bama) untuk kebutuhan dapur serta penjualan UMKM.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana pembinaan kemandirian warga binaan mampu menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan, sekaligus mendukung program pemberdayaan perempuan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Desi Andriyani, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada pihaknya sebagai tuan rumah kegiatan kali ini.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari kegiatan positif ini. Melalui pertemuan rutin PIPAS dan DWP, tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi wadah berbagi pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat, terutama dalam mendorong kemandirian ekonomi perempuan dan keluarga,” ujarnya.
Desi juga menambahkan bahwa pelibatan warga binaan dalam kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan di Lapas Perempuan Palembang.
“Partisipasi warga binaan dalam pelatihan kewirausahaan seperti pembuatan tempe diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan menjadi bekal berharga untuk kehidupan setelah bebas nanti,” tambahnya.
Lebih lanjut, Desi menegaskan bahwa kegiatan ini mendukung program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang berfokus pada penguatan dan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk-produk UMKM bernilai ekonomi.
“Melalui pelatihan dan kegiatan kreatif seperti ini, kami mendorong agar warga binaan mampu berdaya saing dan menjadi bagian dari pelaku UMKM produktif setelah mereka kembali ke masyarakat,” tutup Desi.
Melalui kegiatan ini, semangat kebersamaan, kreativitas, dan pemberdayaan perempuan di lingkungan Pemasyarakatan Sumatera Selatan diharapkan terus meningkat, sejalan dengan upaya menciptakan keluarga yang sehat, mandiri, dan sejahtera.























