Budidaya Kaktus: Berawal dari Hobi, Kini Menjadi Peluang Bisnis

Pembudidaya memeriksa tanaman kaktusnya di Green House Panctus Perum, Mustika Perdana, Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Selasa (25/3/2025). Foto : Della Zalza Billah

INDODAILY.CO, PALEMBANG – Popularitas kaktus sebagai tanaman hias semakin meningkat di kalangan pecinta tanaman. Keunikan bentuknya, perawatannya yang relatif mudah, serta daya tarik estetikanya menjadikan kaktus sebagai salah satu tanaman favorit untuk menghiasi rumah maupun ruang kerja. Tren ini turut mendorong munculnya berbagai usaha budidaya kaktus, termasuk di Kota Palembang.

Salah satu pelaku usaha budidaya kaktus yang sukses adalah Killy, seorang pecinta tanaman yang berhasil mengubah hobinya menjadi bisnis menjanjikan. Bermula dari sekadar koleksi pribadi, kini ia memiliki usaha sendiri bernama Panctus, yang berlokasi di Perumahan Talang Buruk, Alang-Alang Lebar, Palembang.

Berawal dari Hobi, Berujung pada Bisnis

Killy mengungkapkan bahwa kecintaannya terhadap tanaman sudah ada sejak lama, tetapi minatnya pada kaktus baru benar-benar berkembang pada tahun 2021. Ia mulai mengoleksi berbagai jenis kaktus, mempelajari cara merawatnya, hingga akhirnya tertarik untuk membudidayakan sendiri.

“Awalnya hanya hobi, sekadar mengoleksi dan merawat kaktus di rumah. Tapi lama-kelamaan saya semakin tertarik untuk memahami cara budidayanya. Akhirnya, pada 2021 saya mulai lebih serius mengembangbiakkan kaktus sendiri. Ada kepuasan tersendiri ketika melihat tanaman tumbuh subur, apalagi saat mereka berbunga,” ungkap Killy, Selasa (25/3/2025).

Menurutnya, merawat kaktus juga memiliki manfaat psikologis. Kegiatan ini menjadi semacam terapi bagi dirinya untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

“Melihat kaktus tumbuh dan berkembang dengan baik itu memberikan ketenangan. Selain sebagai hobi, ini juga bisa menjadi sarana relaksasi,” tambahnya.

Membangun Greenhouse dan Menembus Pasar di Luar Pulau

Keseriusan Killy dalam budidaya kaktus akhirnya membawanya pada keputusan untuk membangun greenhouse pribadi. Ia mendirikan Panctus sebagai tempat penyimpanan, perawatan, dan pengembangbiakan berbagai jenis kaktus. Greenhouse ini juga menjadi pusat bisnisnya, tempat ia merawat ratusan tanaman sebelum dipasarkan.

Dalam memasarkan produknya, Killy tidak hanya mengandalkan penjualan langsung, tetapi juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Selain itu, ia rutin mengikuti bazar tanaman hias di berbagai lokasi di Palembang dan membuka stand khusus di Kambang Iwak, salah satu tempat favorit bagi pecinta tanaman di kota tersebut.

Tak hanya melayani pembeli dari dalam kota, bisnisnya juga telah berkembang hingga ke luar pulau.

“Banyak pesanan datang dari luar Palembang, terutama dari Pulau Jawa. Kadang ada juga yang dari Sumatera bagian utara atau bahkan Kalimantan,” katanya.

Tantangan dalam Budidaya Kaktus di Palembang

Meskipun kaktus dikenal sebagai tanaman yang mudah dirawat, membudidayakannya di Palembang ternyata bukan perkara mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah faktor cuaca.

“Palembang bukan habitat asli kaktus. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan yang memiliki iklim kering. Sementara di sini, kelembapan cukup tinggi, sehingga kaktus lebih rentan terserang hama dan jamur,” jelas Killy.

Selain itu, perubahan cuaca yang ekstrem juga dapat memengaruhi pertumbuhan kaktus. Musim hujan yang berkepanjangan bisa menyebabkan busuk akar, sedangkan panas berlebihan tanpa penyesuaian kondisi dapat menghambat pertumbuhan.

Untuk mengatasi masalah ini, Killy terus mempelajari teknik budidaya yang lebih baik, termasuk penggunaan media tanam yang tepat, pengaturan intensitas cahaya, serta metode penyiraman yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan.

“Saya harus ekstra hati-hati dalam merawat kaktus, terutama saat musim hujan. Kalau tidak dikontrol dengan baik, tanaman bisa mati karena terlalu lembap,” katanya.

Dukungan dari Dinas Terkait dan Harapan ke Depan

Menanggapi berkembangnya tren budidaya kaktus di Palembang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumatera Selatan menyatakan dukungannya terhadap para pelaku usaha di sektor tanaman hias.

Kepala Dinas Pertanian Sumsel, Rahmat Hidayat, mengapresiasi inovasi para pembudidaya tanaman yang mampu mengembangkan bisnis dari hobi.

“Kami melihat tren ini sebagai sesuatu yang positif. Budidaya tanaman hias, termasuk kaktus, memiliki potensi ekonomi yang besar. Kami terus mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ini dengan baik,” ujarnya.

Dinas juga berencana memberikan pelatihan serta pendampingan bagi para petani dan pembudidaya tanaman hias agar mereka dapat mengembangkan usahanya secara lebih profesional.

Killy sendiri berharap semakin banyak orang yang tertarik untuk merawat kaktus, baik sebagai hobi maupun sebagai peluang usaha.

“Saya ingin semakin banyak orang yang mulai tertarik dengan kaktus, bukan hanya untuk dikoleksi, tetapi juga untuk dibudidayakan. Semoga tren ini terus berkembang,” tutupnya.

Pos terkait