INDODAILY.CO, OKI — Pemerintah Pusat beberapa hari lalu Sabtu (03/09/2022) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jenis Solar, Pertalite dan Pertamax. Masing-masing menjadi Rp 6,800 per liter untuk Solar, Rp 10.000 per liter untuk Pertalite dan Rp 16,500 per liter untuk Pertamax.
Terkait kenaikan harga BBM, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ummat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Trisno Okonisator mengatakan, pihaknya menolak kenaikkan harga BBM karena mencederai nurani terutama masyarakat yang bermukim diperairan.
“Terkait kenaikan harga BBM, kami DPD Partai Ummat Kabupaten OKI menolak kenaikan harga tersebut. Karena menurut kami mencederai nurani masyarakat terutama yang berdomisili diperairan. Sebagai gambaran di Kabupaten OKI ini dengan geografis 70% perairan dan 30% daratan,” katanya.
Trisno mengungkapkan, kenaikan harga BBM akan berdampak dengan kenaikan bahan pokok lainnya seperti sembako.
“Artinya mulai dari harga sembako dan harga lainnya akan turut naik, akibat naiknya harga BBM. Padahal ditengah proses pemulihan ekonomi nasional seharusnya kenaikan itu harus melalui kajian bukan ditentukan oligarki,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI dapat segera membantu masyarakat yang terdampak dari kenaikan harga BBM.
“Kami berharap melalui Pemkab OKI, agar segera membantu masyarakat yang terdampak dari kenaikan harga BBM. Dari pada buang anggaran seperti rehabilitasi pembuatan double track taman yang dinilai tidak ada manfatnya,” pungkasnya.