INDODAILY.CO, CIAMIS — Menjadi seorang kepala desa saat ini tidak cukup hanya dengan memenangi pilihan saja, melainkan juga harus mempunyai visi dan misi serta realisasi yang jelas mengenai pembangunan Infrastruktur dan ekonomi di desanya.
Selain itu, kepala desa memiliki peran yang sangat menentukan bagi kesejahteraan warga desa, Seperti halnya Dena Suparman (37), Kepala Desa Bantardawa, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat ini, dinilai sukses membangun desa.
Semenjak terpilih, Dena terus menerus memanfaatkan bantuan-bantuan pemerintah kabupaten maupun bantuan dari provinsi yang sesuai dengan janjinya. Yaitu salah satunya membangun infrastruktur jalan.
Dena menjabat kepala desa baru seumur jagung, pasalnya, Dia baru terpilih menjadi kades ini di tahun 2022. Artinya jabatannya belum genap satu tahun.
Dena bercerita kepada Wartawan Indodaily.co, semangatnya yang membara itu untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa bisa sukses membangun desa walaupun dirinya gagal dalam berumah tangga.
Bagaimana tidak, sepuluh tahun Dia menjalin rumah tangga dari tahun 2010-2020 hingga dikarunia satu orang anak, namun harus berpisah di tengah jalan.
Kemudian di tahun 2022, sebelum dirinya menjabat kepala desa sempat mencintai kembali seorang perempuan yang Ia idam-idamkan. Namun, karena berbagai alasan, perempuan itu lebih menikah dengan lelaki lain dan meninggalkan Dena.
Alih-alih dari kata patah hati, Dena bangkit dari keterpurukan cintanya kepada perempuan, kemudian mengalihkan cintanya dan mengabdikan diri untuk Masyarakat Desa Bantardawa.
Belum genap satu tahun menjabat kepala desa, Dena berhasil membuktikan kepada masyarakat dengan membangun infrastruktur jalan yang sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki dan nyaris seperti jalan bebatuan di tengah hutan.
Jalan yang sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki dan kini sedang dibangun yaitu Jalan Trek Purwadadi – Bojongnangka sumber anggaran dari Bantuan Provinsi (Banprov) dengan total anggaran 6,8 miliar.
Panjang jalan tersebut memasuki tiga desa, yaitu Desa Bantardawa dengan panjang 3,8 kilo meter, Desa Pasirlawang 100 meter dan Desa Kutawaringin 120 meter.
Selain itu, ada juga jalur lain yang saat ini baru akan dimulai pengerjaannya. Yaitu salah satu jalan petilasan Presiden Indonesia yang pertama yaitu Bung Karno atau Ir. Soekarno.
Jalan tersebut yaitu trek yang menghubungkan Desa Bantardawa – Padaringan dengan jarak 1690 meter. Jalan itu adalah jalan paling tertua dan sudah menjadi jalur mati.
Walaupun sudah menjadi jalur mati, jalan tersebut kini akan dibangun kembali dengan mendapatkan anggaran dari bantuan provinsi (banprov) senilai 2,2 miliar rupiah.
ā€¯Mudah-mudahan semua pembangunan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Bantardawa, dan menjadikan desa ini lebih baik dan maju dari sebelumnya,” kata Dena kepada Indodaily.co Sabtu (30/7/2022).
Dikatakan Dia, setelah nanti jabatan dirinya selesai, dan siapapun nanti yang terpilih menjadi kepala desa setelah Dena, bisa mampu melanjutkan pembangunan yang belum terealisasi di kepemimpinannya.
“Masih ada beberapa insfratruktur yang harus dibangun, seperti pembangunan irigasi, karena itu kebutuhan masyarakat yang mayoritas di sini adalah petani,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu tokoh masyarakat Desa Bantardawa, Suparlan (70) menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah desa, karena sudah berhasil membangun desa menjadi lebih baik.
“Setelah penantian panjang sampai puluhan tahun dan akhirnya salah satu yang diharapkan kami, saat ini mulai terealisasi. Ini adalah bukti kesuksesan kepala desa yang kita miliki,” ucapnya.
Suparlan sangat mendukung penuh kepala desa yang saat ini menjabat, walaupun jabatannya baru seumur jagung tetapi bisa membuktikan pengabdiannya kepada masyarakat.
“Alhamdulilah, setelah terealisasi pembangunan jalan ini, tentunya kami seluruh masyarakat sangat gembira,” tukasnya.