INDODAILY.CO, PALEMBANG — Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo bersama Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI M Naudi Nurdika memantau situasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan (Sumsel), pada Sabtu (30/09/2023).
Berdasarkan informasi yang didapat, terlihat banyak titik api di route yang dilewati Kapolda Sumsel dan Danrem 044/Gapo sesuai pantauan satelit BRIN, terutama di daerah Tulung Selapan, Jungkal Kabupaten OKI dan Tanjung Raja OI, Sumsel.
“Dari beberapa kali patroli udara yang kami laksanakan, diyakini bahwa kebakaran ini disebabkan oleh peladang yang membuka lahan dengan cara membakar,” ujar Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo kepada indodaily.co, pada Sabtu (30/09/2023).
Dikatakan Kapolda, bahwa cara ini memang mudah dan murah, namun perlu disadari bahwa perbuatan ini membuat orang lain menderita karena iritasi mata (pedih), infeksi saluran pernapasan, dengan gejala sesak napas dan batuk, serta bisa berakibat kematian bagi penderita penyakit tertentu.
“Arah angin yang cenderung datang dari arah Tenggara menuju Barat laut, membawa asap dari Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir ke arah kota Palembang yang berpenduduk 1.7 juta jiwa. Karena, sebagai umat manusia yang bersifat sosial, kita tidak boleh memikirkan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain,” imbuh Jendral bintang dua ini.
Kapolda menyebut, beberapa kendala petugas di lapangan antara lain sulitnya akses jalan untuk mencapai lokasi api, minimnya peralatan serta ketersediaan air. Pemerintah Daerah Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir telah mengalokasikan anggaran guna memenuhi keterbatasan ini.
“Sebesar apapun biaya yang dikeluarkan dan seberat apapun upaya pemadaman yang dilakukan, tidak akan ada artinya. Bilamana masyarakat masih membuka lahan dengan cara membakar. Maka, berhentilah membakar lahan,” tandasnya.