INDODAILY.CO, PALEMBANG — Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) turut melakukan edukasi penguatan perkarantinaan melalui kegiatan praktisi mengajar di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Menurut Sri Endah Ekandari, Kepala Karantina Sumsel melalui kegiatan prantisi mengajar di berbagai perguruan tinggi, selain menunjukkan komitmen karantina dalam mendukung dunia pendidikan, juga menjadi wadah sosialisasi guna memperkuat wawasan perkarantinaan bagi masyarakat.
“Ini adalah tindak lanjut program kerjasama Barantin dan Unsri, lewat praktisi mengajar, kami harap tidak hanya materi perkuliahan, tapi pengalaman-pengalaman di lapangan juga menjadi muatan yang perlu diketahui mahasiswa,” ungkap Endah di Kantor Karantina Sumsel, Palembang (24/4).
Kegiatan praktisi mengajar tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Pada Selasa (22/4) lalu narasumber dari Karantina Sumsel mengisi materi pada Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Unsri, Indralaya, dan diikuti juga oleh mahasiswa Program Studi Hama Penyakit Tumbuhan, Agroekoteknologi dan Teknologi Hasil perikanan.
Empat narasumber tersebut adalah Anita Setyawati dan Eka Yulistin yang merupakan Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Madya, serta Nadia Devega PB dan Wenny Ramadhani, sebagai Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Muda. Materi yang disampaikan yaitu peran karantina dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta praktik karantina di lapangan.
Menurut Endah, sangat penting bagi mahasiswa memahami peran karantina dalam pengendalian OPT serta upaya-upaya perlindungan sumber daya alam hayati, tapi dengan tetap mendukung kelancaran arus logistik dan perdagangan baik domestik maupun internasional.
“Program Praktisi Mengajar ini bertujuan untuk menjembatani dunia akademik dan praktik profesional di lapangan, sehingga saya berharap tidak hanya Unsri, namun juga bisa dilakukan di Universitas lain di Sumatera Selatan,” pungkas Endah.