INDODAILY.CO, PANGANDARAN — Krisna Aji (18), atlet difabel cabang olahraga catur dari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Pangandaran, tetap semangat berlatih untuk mengikuti ajang pesta Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) VI di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dikatakan Krisna, dirinya berlatih bersama kedua atlet catur yang lain, tiga kali dalam satu minggu, yaitu hari Kamis, Jumat dan Sabtu.
Krisna pernah meraih juara satu di cabang olahraga catur kelas SDLB/SMPLB/SMALB, dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018. Untuk itu, dalam menghadapi Peparda VI di Kabupaten Bekasi dirinya optimis untuk merebut medali emas.
“Walaupun latihan serba keterbatasan, kekurangan dalam segi finansial, jangankan ada uang saku untuk kita para atlet, untuk beli vitamin dan transportasi aja belum ada. Tapi walaupun begitu, saya tetap bersemangat latihan untuk merebut medali emas nanti, saya akan persembahkan untuk Kabupaten Pangandaran,” ungkap Krisna kepada Indodaily.co, Jumat (28/10/2022).
“Semoga saya menjadi atlet difabel kebanggaan pangandaran,” tambahnya.
Senada, Pembina Atlet Cabang Olahraga Catur, Titan Ruhimat (44) mengatakan kalau para atlet catur yang Dia bina, terlihat sangat antusias dan semangat latihan untuk persiapan menghadapi Peparda VI di Kabupaten Bekasi.
Atlet yang akan dipersiapkan untuk Peparda VI ada 3, kata Titan, atlet dengan tuna daksa ada dua, dan satu tunanetra total.
“Kita ini sangat dikejar waktu, karena Peparda VI ini akan digelar mulai 22 November 2022 mendatang. Oleh karena itu, tidak ada waktu lagi bagi tim Catur NPCI Pangandaran selain berlatih jika ingin meraih medali emas,” ungkap Titan.
Timnya harus terus berlatih dengan konsisten, karena Peparda VI tinggal sebulan kurang, meskipun kenyataannya kata Titan, pihaknya masih menunggu suntikan uang saku bagi para atlet.
“Untuk sekadar makan dan minuman, tentu kami masih bisa rogoh kocek dari saku sendiri, Tapi kalau sudah bicara uang untuk transportasi dan beli vitamin, ini yang membuat kami bingung,’’ paparnya.
Titan percaya NPCI Kabupaten Pangandaran sebagai induk organisasi para atlet disabilitas dan tempatnya bernaung, telah bekerja dan melakukan sesuatu untuk atlet dan pelatihnya secara maksimal.
‘’Saya percaya pak Wahyu (Ketua NPCI Kabupaten Pangandaran) dan pengurus lainnya sudah berusaha optimal demi membuat para atlet nyaman dan tenang berlatih. Tapi kalau masalah anggaran untuk ajang Peparda VI ini, tentu pemerintah daerah harus memikirkan dan mendukungnya,’’ jelas Titan.
Kadang-kadang katanya lagi, kasian kepada pelatihnya, jaraknya sangat jauh dari rumah ke tempat latihan, dia harus bolak-balik menggunakan sepeda motor di musim hujan saat ini.
“Dia sering nekad berangkat dan pulang hujan-hujanan, sampai rumah tidak punya vitamin untuk menjaga kondisi tubuh, coba bayangkan saja,” tandasnya.