Kisah Sukses Erwan Darmawan dari Jualan 4 Butir Telur Hingga Kepala Dinas di Ciamis

INDODAILY.CO, CIAMIS – Erwan Darmawan yang dikenal sebagai Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis mengawali kariernya sebagai seorang ajudan Bupati Ciamis Engkon Komara. Hingga akhirnya berhasil menjabat sebagai kepala dinas. Tidak mengherankan kisah sukses Erwan menarik untuk diikuti.

Di umur yang masih muda, Erwan Darmawan berhasil menjadi ajudan bupati. Hal itu karena ia menempuh pendidikan yang berkualitas di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Sebuah lembaga pendidikan tinggi milik pemerintah yang bergerak di bidang kepamongprajaan. Di sini Anda akan lebih dekat mengenal kehidupan Erwan yang memiliki kisah sukses menginspirasi.

Lahir dari Keluarga yang Berpendidikan
Erwan Darmawan lahir di Garut 45 tahun yang lalu. Ia merupakan anak seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sederhana.

Masa kecil, Erwan Darmawan pernah masuk ke sekolah sepak bola. Ayahnya adalah seorang PNS, tapi ketika Erwan lulus SMA, ia tidak ada minat sama sekali untuk mengikuti jejak ayahnya. Ia ingin memilih jalannya sendiri untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) agar menjadi seorang aktivis dan berambut gondrong.

Namun, nasib berkata lain, Erwan Darmawan didaftarkan oleh teman sebangku SMA ke IPDN atas rujukan dari kedua orang tua Erwan. Hingga ia pun diterima di IPDN dan mengurungkan niatnya menjadi mahasiswa UGM.

Setelah didaftarkan di IPDN, akhirnya Erwan diterima di sekolah tersebut. Ia melanjutkan pendidikan di sekolah paling bergengsi tersebut hingga lulus. Dan melanjutkan karir sebagai ajudan Bupati Ciamis Engkon Komara.

Kisah sukses Erwan tak lepas dari dorongan dan doa orang tuanya, sebelum ia masuk sekolah tinggi dan menjadi seorang ajudan bupati, semasa SMA Erwan telah merasakan pahit manisnya kehidupan, perjuangan yang begitu keras dari didikan ayahnya, membuat Erwan menjadi pribadi yang pantang menyerah.

Sebelum lulus SMA, Erwan seorang murid yang suka berjuang untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, dirinya tak melulu hanya menikmati apa yang orang tuanya berikan. Untuk bekal sekolah saja Erwan hanya diberi Rp 500, Rp 400 untuk ongkos angkot pulang-pergi, Rp 100 untuk Ia jajan.

Agar bisa mendapatkan uang lebih, setelah pulang sekolah, Erwan berinisiatif untuk jualan telor asin. Untuk modal ia meminjam dulu kepada ibunya. Dari modal yang diterimanya, Erwan bisa membeli seperempat telor ayam berjumlah 4 butir. Ia pun dibantu sang ibu untuk mengolah 4 butir telor menjadi telor asin.

Setelah berhasil mengolah 4 butir telor ayam menjadi telor asin Ia kemudian menjualnya. Hasil dari penjualannya itu, dirinya membelanjakan kembali dan bertambah menjadi 6 butir telor. Ia terus menggeluti jualan telur asin hingga sampai puluhan butir telor.

Tak hanya itu saja, selain jualan telor asin, masih duduk di bangku SMA Erwan juga pernah menjadi tukang pengepul rongsok dan kusir kuda. Hasilnya itu bisa ia simpan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.

Pernah suatu hari, sepatu bola miliknya sudah rusak parah dan tak bisa digunakan lagi. Ia harus membeli sepatu baru dengan harga Rp 45 ribu. Namun karena memiliki uang tabungan hanya Rp 20 ribu, ia harus mengumpulkan sisa kekurangannya sebesar Rp 25 ribu.

Bagaimana cara harus terkumpul Rp 25 ribu? Erwan harus menabung uang jajan dan ongkos pulang pergi angkot yang berjumlah Rp 500 perhari. Sehingga ia harus berjalan kaki beberapa kilo meter untuk menuju sekolah agar bisa mengumpulkan uang untuk membeli sepatu bola.

Kenapa sepatu bola itu tidak dibelikan oleh orang tuanya? Bukan karena orang tua Erwan pelit, tapi karena memang orang tuanya tidak memiliki uang untuk membelikan Erwan sepatu. Jangankan untuk sepatu bola, untuk makan setiap hari saja harus dengan satu telor dadar yang dibagi empat agar semua orang di rumah kebagian.

Erwan bercerita, dengan perjuangan hidup di bangku SMA tersebut, ia tak pernah bermimpi menjadi seorang pejabat seperti sekarang ini. Ia hanya bercita-cita ingin jadi orang yang bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Dan saat lulus di IPDN cita-cita itu sudah ia raih.

“Cita-cita saya sudah dilewati, karena keinginan saya yang sederhana hanya ingin membuat keluarga saya bahagia dan bisa mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak. Keberhasilan yang saat ini saya jalani adalah bonus dari tuhan,” ucap Erwan Darmawan Rabu 2 Agustus 2023.

Saat menjadi ajudan Bupati Ciamis Engkon Komara, Erwan melanjutkan kuliah S2 di Universitas Gajah Mada (UGM) yogyakarta hingga lulus dengan nilai terbaik.

Pos terkait