INDODAILY.CO, BANYUASIN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 82 Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang mengadakan pelatihan pembuatan aksesoris dari manik-manik bagi anak-anak di Desa Sebokor, Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep kewirausahaan sejak dini serta mengasah kreativitas anak-anak melalui keterampilan kerajinan tangan.
Pelatihan ini dipimpin oleh Mutia Putri Amalia, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, dan berlangsung selama tiga hari. Sebanyak 10 anak berusia 9 hingga 12 tahun turut serta dalam kegiatan ini. Program ini merupakan bagian dari tema besar KKN, yakni “Peran Kearifan Lokal dalam Memperkuat Moderasi Beragama di Era Digital,” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Raden Fatah Palembang.
Dalam kegiatan ini, anak-anak diajarkan mulai dari pengenalan dasar kewirausahaan, pemilihan dan identifikasi bahan baku, hingga perhitungan biaya produksi serta strategi pemasaran sederhana. Pemilihan manik-manik sebagai media pembelajaran dinilai tepat karena bahan ini mudah diperoleh, memiliki harga terjangkau, serta bentuk dan warnanya menarik bagi anak-anak.
Mutia Putri Amalia menyampaikan bahwa keterampilan berwirausaha perlu dikenalkan sejak dini, terutama di daerah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses pendidikan formal. Menurutnya, melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar membuat aksesoris, tetapi juga memahami nilai-nilai ekonomi, seperti pengelolaan modal dan keuntungan.
Orang tua peserta menyambut baik program ini. Salah seorang di antaranya, Ibu Sari (37), mengungkapkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, anaknya menjadi lebih percaya diri dan mulai memahami bagaimana mengelola uang dengan lebih baik. Ia menambahkan bahwa anaknya bahkan sudah mulai menyisihkan sebagian pendapatannya dari hasil penjualan aksesoris buatannya.

Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi anak-anak di Desa Sebokor untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan mereka sejak dini. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan keterampilan vokasional serta mengurangi tingkat pengangguran di daerah pedesaan, yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mencapai 5,2 persen.
Kegiatan pelatihan ini mendapat dukungan dari perangkat desa setempat yang menilai bahwa program seperti ini sangat bermanfaat bagi anak-anak desa. Melalui keterampilan yang diperoleh, anak-anak dapat mengembangkan usaha kecil mereka sendiri dan membantu perekonomian keluarga di masa depan.
Mutia Putri Amalia berharap bahwa keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan ini dapat menjadi bekal bagi anak-anak dalam mengembangkan kreativitas dan kemandirian. Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.