Peduli Dunia Pendidikan, Per-Maskot Palembang Salurkan Bantuan ke SDN 2 Rantau Lurus Filial OKI

Suasana SDN 2 Rantau Lurus Filial berlokasi di Dusun5, SP5, Desa Simpang Tiga Abadi Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel).

INDODAILY.CO, OKI — Sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan, Persatuan Masyarakat Kota (Per-Maskot) Palembang menyalurkan berupa bantuan, Terkait viral di media sosial (Medsos) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Rantau Lurus (Filial), yang siswanya memakai payung saat belajar dalam kelas saat hujan.

Diketahui, SDN 2 Rantau Lurus Filial berlokasi di Dusun5, SP5, Desa Simpang Tiga Abadi Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel). Dan bantuan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Simpang Tiga Abadi, Imam Khoiri, uang tunai senilai Rp5 juta.

Sekretaris Desa (Sekdes) Simpang Tiga Abadi, Imam Khoiri, saat menerima simbolis bantuan dari Per-Maskot Palembang

Ketua Umum Per-Maskot Palembang, Muhammad Rolis melalui Wakil Ketua Muhammad Icad Romadhona mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan. Lantaran viral di Medsos SDN 2 Rantau Lurus Filial OKI tersebut, dalam suasana hujan siswanya masih giat untuk menempuh ilmu.

“Per-Maskot Palembang yang merupakan organisasi sosial, sudah seyogyanya harus terlibat langsung dalam berbagai elemen masyarakat. Salah satunya memberi santunan kepada SDN 2 Rantau Lurus Filial OKI,” ungkap Icad kepada indodaily.co, Rabu (12/07/2023).

Menurutnya, bahwa kepedulian pada dunia pendidikan adalah tugas bersama, pihaknya juga berharap agar pemerintah provinsi (Pemprov) Sumsel dan Pemerintah Kabupaten OKI, untuk lebih memperhatikan sekolah tersebut.

Bacaan Lainnya

“Semoga Pemprov Sumsel dan Pemkab OKI agar menfasilitasi dan membangun SDN 2 Rantau Lurus Filial dengan layak. Agar adik-adik kita yang ada di sana dapat bersekolah dengan nyaman untuk menimba ilmu. Kami berharap Pemerintah setempat untuk segera meninjau sekolah tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Purnomo mengatakan bahwa pada tahun 2023 sudah ada alokasi dana untuk pembangunan sekolah tersebut. Namun, pembangunan atau perbaikannya sendiri belum dilaksanakan.

“Untuk pembangunan sekolah itu, jika tidak ada halangan bulan depan sudah mulai dilakukan. Pembangunan dua bulan sampai tiga bulan dari nol sampai finishing. Perbaikan pakai dana APBD,” katanya dikutip dari detikSumbagsel, pada Rabu (21/6/2023) lalu.

Saat pembangunan, kata Purnomo, murid-murid masih tetap bisa belajar karena ada satu lokal (ruang kelas) yang masih dapat dipakai.

Jam belajar-mengajar akan diatur atau dibagi menjadi dua gelombang antara pagi dan siang. Harapannya, anak-anak masih bisa mengikuti proses belajar-mengajar sesuai target.

“Saat ini satu lokal sesuai dengan standar 28 siswa untuk satu kelas. Kalau lokalnya cukup, kita usahakan pagi semua. Jika tidak, maka kita siasati dengan (jam) siang,” ujarnya.

Saat ini, tim dari Disdik OKI sudah menuju ke lokasi sekolah yang viral tersebut untuk melakukan verifikasi.

“Sudah menugaskan tim ke lokasi untuk memverifikasi situasi yang ada di sana tentang kondisi di lapangan dan besok pagi sudah di sana,” katanya.

Purnomo mengungkapkan bahwa SDN 2 Rantau Lurus merupakan sekolah filial atau sekolah jarak jauh. Induknya ada di SDN 3 Simpang Tiga, Desa Laya. Jarak sekolah induk dengan sekolah filial sejauh 35 kilometer.

Sekolah itu, kata Purnomo, dibangun pada tahun 2015, berbarengan dengan berdirinya desa di sana. Saat ini jumlah siswa di sekolah tersebut berjumlah 66 siswa dari kelas I hingga kelas VI.

“Untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, kita wajib mengakomodir dan menampung seluruh murid di mana pun mereka berada, termasuk di daerah-daerah pelosok dan sebagainya. Maka dari itu, kita bentuk filial pecahan dari SD induknya untuk menampung 66 siswa itu,” tuturnya.

Menurutnya, bahwa jumlah guru ada 12 orang termasuk sekolah di induknya dengan PNS 3, dan yang lainnya honorer.

“Untuk di SDN 2 itu ada 6 guru. Satu PNS dan sisanya honorer. Cukuplah untuk guru mengajar di sana,” tukasnya.

Pos terkait