Polda Sumsel Pulangkan 54 Orang, Anak-anak Dikembalikan, 9 Tetap Ditahan

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) memulangkan 54 orang yang sebelumnya diamankan pascakericuhan di Gedung DPRD Provinsi Sumsel dan Kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel, Minggu (31/8/2025).

INDODAILY.CO, PALEMBANG, —- Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) memulangkan 54 orang yang sebelumnya diamankan pascakericuhan di Gedung DPRD Provinsi Sumsel dan Kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel, Minggu (31/8/2025).

Keputusan ini diambil setelah penyidik memastikan sebagian tidak terlibat langsung, sementara yang masih di bawah umur dipulangkan dengan pertimbangan khusus.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan wujud transparansi dan komitmen Polri untuk menegakkan hukum secara adil.

“Kami tidak akan menahan orang yang tidak terbukti bersalah. Namun, terhadap mereka yang terbukti melakukan pengrusakan, proses hukum berjalan tegas. Untuk anak-anak di bawah umur, kami kembalikan kepada orang tuanya dengan tetap diberikan pembinaan.

Proses penyelidikan terhadap pelaku lainnya juga masih terus didalami,” ujar Kapolda.

Bacaan Lainnya

Dari 63 orang yang diamankan (42 orang di Polda Sumsel dan 21 orang di Polrestabes Palembang), penyidik menetapkan 9 orang sebagai tersangka.

Sementara itu, 54 orang lainnya dipulangkan, terdiri atas 10 orang dewasa yang tidak terbukti terlibat dan 6 anak di bawah umur yang ikut berada di lokasi kejadian.

Meski ada indikasi keterlibatan, anak-anak tersebut dikembalikan dengan pertimbangan usia serta atas petunjuk Kapolda Sumsel.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya menegaskan bahwa seluruh yang dipulangkan tetap didata, diambil sidik jari, serta membuat pernyataan resmi.

“Pemulangan ini bukan berarti lepas dari proses hukum. Apabila nantinya ada bukti baru yang mengaitkan mereka, tentu akan ada tindak lanjut. Sedangkan untuk pelaku lainnya, penyelidikan masih berjalan untuk memastikan peran masing-masing,” jelas Nandang.

Kericuhan yang terjadi Minggu dini hari itu menyebabkan kerusakan pada Gedung DPRD Sumsel, Kantor Ditlantas Polda Sumsel, hingga Pos Polisi di kawasan Lambidaro, Palembang. Pelaku diduga melakukan pelemparan batu dan kayu hingga merusak fasilitas publik yang berdampak pada pelayanan masyarakat, terutama di sektor lalu lintas.

“Perusakan fasilitas publik tidak hanya merugikan negara, tetapi juga mengganggu pelayanan masyarakat. Pos pelayanan polisi sempat terganggu, padahal sangat penting untuk mengurai kemacetan di titik rawan,” ujar Nandang.

Polda Sumsel juga mengingatkan orang tua agar lebih mengawasi aktivitas anak-anak, terutama pada malam hingga dini hari.

“Sebagian besar diamankan berada di luar rumah pada pukul 02.00–05.00 WIB. Kami minta orang tua lebih peduli agar anak-anak tidak terjebak dalam tindakan yang merugikan,” tambah Nandang.

Polisi memastikan situasi keamanan di Kota Palembang berangsur kondusif, dengan penegakan hukum tetap berjalan sejalan dengan upaya menjaga stabilitas kamtibmas.

Pos terkait