INDODAILY.CO, PALEMBANG — Ratusan pedagang kaki lima (K5) Pasar 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I (IT I) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), melakukan penutupan jalan (blokade red), di bawah Jembatan Ampera, pada Senin (03/07/2023) dini hari.
Pantauan indodaily.co dilapangan, para PK 5 tersebut memblokade jalan dari bawah Jembatan Ampera menuju gedung pasar 16 Ilir Palembang. Dan mereka menolak pemasangan pagar seng yang diduga dilakukan oleh pihak PT, untuk revitalisasi pasar 16 Ilir. Sehingga para PKL merasa terancam karena tidak bisa berdagang.
Alhasil, sejumlah aktivis Sumsel turun langsung untuk melakukan pendampingan terhadap pedagang K5 tersebut. Diantaranya, Charma Afrianto, Ki Edi Susilo, Febri Zulian, Anton, Mpit, Andi Leo, Risdiana, Vini, dan juga pihak dari Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Muhammad Arfani.
Ketua Umum DPP GENCAR Indonesia, Charma Afrianto didampingi Ki Edi Susilo mengatakan seharusnya pihak Pemkot Palembang tidak semena – mena terkait revitalisasi pasar 16 Ilir Palembang.
“Kami bersama para pedagang K5 menolak revitalisasi pasar 16 Ilir Palembang, kalau masih memaksakan melakukan pemagaran yang diduga dilakukan pihak PT tersebut,” ujar Charma saat mendampingi pedagang K5 Palembang.
Dikatakan Charma, jika pada kenyataanya Pemkot Palembang melakukan dengan cara seenaknya tanpa memperdulikan nasib para pedagang K5, maka mereka terancam kehilangan mata pencarian akibat terdampak revitalisasi tersebut.
“Revitalisasi pasar 16 Ilir ini melibatkan banyak pihak terutama para pedagang K5 yang menggantungkan hidupnya berdagang disini. Bukan berbicara soal estetika saja, tapi banyak kepentingan yang terlibat. Seharusnya pemerintah bisa merangkul para pedagang agar tidak merasa dirugikan dan terdzalimi oleh tindakan Pemkot Palembang,” ucapnya.
Menurut Charma, terkait rencana pemagaran yang diduga akan dilakukan secara diam – diam tanpa sepengetahuan pedagang, pihaknya bersama para pedagang K5 pasar 16 Ilir, tidak akan mundur untuk memperjuangkan hak – hak mereka.
“Mekanismenya sudah dijalankan kami juga akan mengundang pihak PCR, para pedagang K5 dan Perusahaan Umum Daerah (Perdumda). Hari ini pukul 14.00 WIB, kami berharap perwakilan K5 bisa hadir untuk mengikuti pembahasan di Komisi II DPRD Palembang, agar kita dapat mencari solusi yang terbaik,” kata Anggota Komisi II DPRD Kota Palembang F-PKB, Muhammad Arfani kepada indodaily.co, Senin (03/07/2023).
Muhammad Arfani menuturkan, pasar 16 Ilir kalau dilihat dari keadaannya memang harus segera diperbaiki, akan tetapi harus ada solusi untuk pedagang K5 jangan sampai main gusur tanpa ada solusi.
“Insha Allah, kita akan mencari solusi yang terbaik bersama teman-teman di DPRD Palembang, saya memastikan bahwa subuh ini jangan sampai terjadi penggusuran yang sudah direncanakan,” ungkap Fani sapaan akrab Muhammad Arfani.